digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Deandra Octawidya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Deandra Octawidya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Deandra Octawidya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Deandra Octawidya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Deandra Octawidya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Deandra Octawidya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

DAFTAR Deandra Octawidya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP DEANDRA OCTAWIDYA WIJONARKO_JURNAL.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP DEANDRA OCTAWIDYA WIJONARKO_LAMPIRAN 1.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP DEANDRA OCTAWIDYA WIJONARKO_LAMPIRAN 2.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP DEANDRA OCTAWIDYA WIJONARKO_LAMPIRAN 3.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP DEANDRA OCTAWIDYA WIJONARKO_LAMPIRAN 4.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Meningkatnya curah hujan dan secara geografis berdekatan dengan wilayah pesisir membuat Perkampungan Muara Angke sangat mudah untuk terkena dampak dari perubahan iklim banjir rob. Tindakan adaptasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas mereka terhadap serangkaian sumber daya yang ada agar dapat menjadi masyarakat yang adaptif akan bencana perubahan iklim. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh dampak perubahan iklim. Meskipun demikian, untuk melakukan tindakan adaptasi, masyarakat memerlukan suatu peningkatan kapasitas adaptif. Perkampungan Muara Angke memiliki komunitas nelayan yang besar dimana padat memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Pada kenyataannya komunitas nelayan yang ada di Perkampungan Muara Angke belum dilihat dari kacamata pemerintahan agar dapat dimanfaatkan untuk peningkatan taraf kepasitas adaptif pada sumber daya manusianya, sehingga diperlukan kajian potensi pengembangan kapasitas adaptif komunitas nelayan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Perkampungan Muara Angke terkena dampak langsung dari peningkatan air pasang, disamping itu dengan kapasitas adaptif masyarakatnya yang masih terbilang rendah. Namun mereka memiliki kesadaran untuk menjadi nelayan mandiri dan sejahtera dengan terbentuknya komunitas. Potensi dari alat ukur penelitian yang mudah untuk dikembangkan menjadi komunitas yang adaptif akan bencana banjir rob adalah sumber pendapatan, keanggotaan komunitas, ketersediaan informasi kebencanaan, pengetahuan kebencanaan, dan kualitas air bersih.