digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabila Fisra Hawali
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Nabila Fisra Hawali
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Nabila Fisra Hawali
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Nabila Fisra Hawali
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Nabila Fisra Hawali
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Nabila Fisra Hawali
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

DAFTAR Nabila Fisra Hawali
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP NABILA FISRA HAWALI_LAMPIRAN.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP NABILA FISRA HAWALI_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

TPA Piyungan telah beroperasi sejak tahun 1995 dan dinyatakan layak secara teknis selama 17 tahun sejak beroperasi. Masa pengoperasian TPA Piyungan seharusnya telah dihentikan pada tahun 2015, namun kenyataannya hingga saat ini TPA masih beroperasi dengan beban pengelolaan sampah yang cukup tinggi melayani tiga kabupaten dan kota di wilayah KARTAMANTUL. Pengelolaan sampah yang diselenggarakan melebihi usia teknis mengisyaratkan bahwa beban pencemar dari pembusukan sampah di lokasi tersebut terhadap tanah, air dan udara melampaui daya tampung dan daya dukung lingkungan sebagaimana yang menjadi pertimbangan dalam perhitungan usia teknis. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dengan mengambil langkah tindakan penanggulangan yang tepat sesuai dengan permasalahan dampak yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat sekitar, maka diperlukan penelitian mengenai identifikasi dampak-dampak yang terjadi akibat keberadaan TPA Piyungan bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis statistik deskriptif, analisis konten, dan metode analisis spasial. Hasil analisis menunjukkan, dampak lingkungan yang terjadi antara lain dampak pencemaran air, pencemaran udara, gangguan disamenitas lingkungan, serta dampak sosial berupa gangguan kesehatan masyarakat dan konflik sosial. Radius maksimum penyebaran dampak menurut persepsi masyarakat secara agregat mendapai 2,2 km dari radius terluar TPA Piyungan. Rekomendasi yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain pemerintah diharapkan dapat melakukan upaya mitigasi dampak dengan penyediaan kawasan penyangga (buffer zone) yang dapat membatasi lahan (site) TPA Piyungan dengan permukiman penduduk, serta melakukan pemantapan terhadap pedoman atau standar yang mengatur teknis operasional sampah dengan mempertimbangkan kriteria dampak yang diperkirakan akan terjadi akibat adanya kegiatan pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).