digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Pembangkit listrik panas laut atau disebut juga Ocean Thermal Energy Conversion merupakan pembangkit listrik dengan memanfaatkan perbedaan temperatur antara permukaan air laut dengan air laut dalam. Air laut hangat dari permukaan digunakan untuk menguapkan fluida kerja organik, selanjutnya uap tersebut digunakan untuk memutar turbin yang dikopel dengan generator. Setelah keluar dari turbin, fluida masuk condenser untu berubah fasa menjadi cair jenuh, lalu dipompa lagi untuk mengulang siklus. LCOE dari OTEC masih tinggi dikarenakan biaya yang tinggi dari salah satu komponen OTEC yaitu heat exchanger, evaporator dan kondensor. Maka dari itu, pada penelitian ini dilakukan analisis teknoekonomi dengan cara optimasi pada komponen heat exchanger pada beberapa parameter yakni variasi temperatur evaporator, variasi temperatur kondensor, variasi temperatur keluaran evaporator dan kondensor. Hasilnya didapatkan bahwa ammonia memiliki LCOE terendah senilai Rp 3127/kWh diikuti dengan butana, isobutena, butena, isobutana. Selanjutnya dilakukan desain tata letak pembangkit OTEC di dekat pantai dengan dimensi 8 x 6 x 12 m.