digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jeyhan Risfansyah Putra Kattre
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Jeyhan Risfansyah Putra Kattre
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Jeyhan Risfansyah Putra Kattre
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Jeyhan Risfansyah Putra Kattre
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Jeyhan Risfansyah Putra Kattre
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Jeyhan Risfansyah Putra Kattre
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

DAFTAR Jeyhan Risfansyah Putra Kattre
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP JEYHAN RISFANSYAH PUTRA KATTREZA_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP JEYHAN RISFANSYAH PUTRA KATTREZA_JURNAL.pdf?
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan

Daerah terpencil di Indonesia seperti Nusa Tenggara dan Papua yang sulit dijangkau, memiliki rasio elektrifikasi yang masih rendah dibandingkan daerah lainnya. Untuk mempercepat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Pulau Sumba, ditetapkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3051K/30/MEM/2015 yang menetapkan pulau sumba sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan. Ketahanan energi menjadi salah satu isu penting yang perlu diperhatikan untuk melakukan pengembangan dan pembangunan secara menyeluruh, untuk dapat mencapai hal tersebut tentunya pengembangan dan pembangunan harus dimulai dari tingkat desa. Dalam melakukan pembangunan di tingkat desa peran masyarakat desa dan pemerintah sangatlah penting, karena mereka yang memiliki hak dalam menentukan arah pembangunan di desa mereka. Dengan ditetapkannya kebijkan dan adanya pemberian dana untuk membantu desa dalam melakukan pembangunan secara mandiri, seharusnya dapat dimanfaatkan oleh desa dengan tujuan mensejahterakan masyarakatnya. Oleh sebab itu, penelitian ini mengkaji bagaimana kondisi ketahanan energi di desa dan peran Desa dalam mencapai ketahanan energi melalui penyediaan energi listrik dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis yang dibuat dengan menggabungkan data dari materi hasil wawancara para informan kunci yang mengetahui kondisi ketahanan energi dan juga terlibat langsung dalam proses penentuan prioritas pembangunan dan penggunaan Dana Desa. Hasil wawancara ini kemudian diolah lebih lanjut untuk menganalisis kondisi ketahanan energi di desa, mengidentifikasi kendala dalam menyediakan Energi Baru Terbarukan, dan menganalisis peran desa dalam mencapai ketahanan energi dilihat dari prioritas pembangunan desa dan penggunaan Dana Desa. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa dimensi ketahanan energi (availability, affordability, technology development and efficiency, environment and social sustainability, dan regulation and governance) di Desa Kamanggih sebagian besar telah memenuhi kriteria ketahanan energi pada tingkat Desa. Keterbatasan dana dan kapasitas masyarakat yang tidak memadai menjadi kendala dalam menyediakan energi listrik di desa. Dari hasil analisis juga didapatkan bahwa prioritas pembangunan desa sudah mencakup bidang pembangunan desa yang difokuskan pada pembangunan jalan dan bidang pemberdayaan masyarakat yang difokuskan untuk kesehatan dan peningkatan kapasitas masyarakat. Desa Kamanggih juga sudah berperan dalam menyediakan dan mengembangkan Energi Baru Terbarukan melalui pembentukan koperasi dan pemanfaatan Dana Desa yang digunakan untuk menyediakan energi listrik walaupun masih dalam jumlah kecil. Meskipun demikian, hal ini sudah menunjukkan bahwa sudah terdapat usaha dari Pemerintah Desa dan masyarakat desa untuk menyediakan energi listrik melalui energi terbarukan di Desa Kamanggih. Selain itu Dana Desa juga terbukti memiliki potensi untuk menyediakan energi listrik di desa dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.