digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Karakteristik dari fluida panas bumi dapat mengalami perubahan selama kegiatan produksi panas bumi. Kehilangan tekanan pada fluida dan perpindahan panas antara fluida dengan casing sumur dan formasi akan terjadi ketika fluida tersebut diproduksikan melalui sumur produksi panas bumi. Kehilangan tekanan pada fluida dapat mengubah sifat fisik dari fluida. Perubahan fraksi dan perpindahan panas pada fluida dapat dipengaruhi oleh temperatur formasi dan laju alir fluida sehingga dapat mengakibatkan perubahan temperatur dan kehilangan panas pada fluida. Ramey (1962) mengembangkan sebuah persamaan yang menyelidiki perpindahan panas di sumur lapangan minyak dalam operasi produksi dan injeksi. Codo et al. (2012) mengembangkan persamaan tersebut untuk produksi geothermal hot water. Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan pengaruh dari temperatur formasi dan laju alir fluida terhadap besarnya perubahan temperatur dan kehilangan panas pada fluida. Dalam studi ini, dilakukan analisis pada salah satu sumur di lapangan X. Berdasarkan data tekanan dan temperatur statik pada sumur tersebut, ditunjukkan bahwa sumur tersebut memiliki temperatur reservoir sebesar 245,17?. Hasil analisis tekanan dan temperatur statik pada sumur tersebut menunjukkan bahwa jenis fluida panas bumi yang diproduksikan pada sumur tersebut diperkirakan sebagai fluida jenis compressed liquid atau satu fasa air. Ketika fluida tersebut diproduksikan, terjadi kehilangan tekanan dan perubahan temperatur pada fluida. Besarnya kehilangan tekanan fluida pada setiap kedalaman sumur ditentukan dengan menggunakan model aliran homogen. Penentuan besarnya perubahan temperatur dan kehilangan panas pada fluida dilakukan pada setiap segmen sumur dan laju alir fluida yang berbeda. Perubahan temperatur fluida dan kehilangan panas terbesar terjadi pada segmen sumur dengan perbedaan temperatur formasi terbesar dan laju alir fluida terendah. Semakin besar perbedaan temperatur formasi pada segmen sumur dan semakin rendah laju alir fluida, maka semakin besar perubahan temperatur fluida sehingga kehilangan panas pada fluida semakin besar.