digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhamad Rizky Nuramadhan
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Sampah makanan merupakan sampah organik yang dapat diproses melalui pencernaan anaerobik. Pencernaan anaerobik ini akan menghasilkan biogas yang memberikan manfaat baik terhadap lingkungan maupun sosial ekonomi. Sampah makanan yang ada sebagian besar bercampur dengan rempah-rempah seperti cabai merah dan bawang putih. Kedua rempah tersebut dalam proses pencernaan anaerobik dapat menurunkan produktivitas biogas yang dihasilkan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu cara untuk meningkatkan produktivitas biogas agar dapat mengolah sampah makanan yang mengandung rempah. Selain mengurangi dampak pencemaran serta jumlah sampah makanan di lingkungan, pencernaan anaerobik dengan sampah makanan dapat mengatasi krisis energi yang sekarang banyak terjadi dikarena hasil pencernaan anaerobiknya berupa biogas. Penelitian ini berfokus pada pembuatan biogas dari sampah makanan yang mengandung rempah berupa cabai merah dan bawang putih. Proses produksi pembuatan biogas secara pencernaan anaerobik ini dilakukan secara batch dengan mikroorganisme yang berasal dari lumpur biogas dari kotoran sapi. Variabel proses yang divariasikan adalah jenis co-substrat yang ditambahkan ke dalam larutan substrat setelah produktivitasnya menurun akibat adanya rempah. Jenis co-substrat yang ditambahkan adalah gliserol, glukosa, fruktosa dan ammonia dengan konsentrasi 1%v/v. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume biogas tertinggi dihasilkan oleh penambahan fruktosa, kemudian glukosa, gliserol, ammonia. Penambahan ammonia 1%v/v akan mengakibatkan kondisi beracun sehingga produktivitas biogas terhambat. Fruktosa memiliki jalur konversi yang lebih cepat dibanding glukosa dan gliserol.