Salah satu pekerjaan yang dilakukan dalam membuat bendungan sipil adalah pembuatan
terowongan pengelak (divertion tunnel). Terowongan pengelak ini nantinya digunakan
untuk mengalirkan sungai utama selama pekerjaan konstruksi badan bendungan
dilaksanakan. Dimensi terowongan pengelak di Bendungan Bener direncanakan
beridiameter akhir 7 meter dan panjang 940 meter. Untuk mendapatkan diameter akhir
tersebut maka dalam tahap penggalian, terowongan digali dengan diameter 9 meter.
Litologi yang mendominasi di lokasi penelitian terdapat 2 jenis litologi yaitu Breksi dan
Andesit. Berdasarkan data klasifikasi massa batuan menggunakan Rock Mass Rating
(RMR) dan Sistem Q, nilai RMR untuk litologi Breksi = 58 dan untuk Andesit=37, atau
Nilai Q untuk litologi Breksi yaitu 3,41 dan andesit= 0,13. Hasil dari Klasifikasi massa
batuan yang diperoleh digunakan untuk kekuatan massa batuan dan rekomendasi
penyangga.
Berdasarkan pada klasifikasi massa batuan dan analisis menggunakan pemodelan
numerik, terowongan pengelak ini membutuhkan penyangga agar terowongan tidak
ambruk. Dan hasil analisis menggunakan model numerik, penyangga sesuai rekomendasi
RMR dan Sistem-Q memberikan pengaruh terhadap kestabilan terowongan, walupun
hasil rekomendasi dari system Q mempunyai nilai FK relatif lebih kecil daripada RMR.