digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah merencanakan pembangunan jalan tol Bandung Intra Urban Toll Road untuk mengatasi persoalan kemacetan di KawasanGasibu, Kota Bandung. Akan tetapi, pembangunan yang semula direncanakan dalam bentuk overpass untuk meneruskan konsep jalan layang yang telah lebih dahulu diterapkan di Jl. Pasupati tidak dapat dilakukan mengingat adanya batasan yang perlu dipatuhi dalam kawasan, yakni dibangunnya Gedung Sate dalam satu sumbu imajiner lurus ke arah utara menuju Gunung Tangkuban Parahu yang tidak boleh memiliki gangguan citra visual. Maka dari itumuncul solusi pembangunan jalan tol dalam kota dalam bentuk underpass. Selainbertujuan untuk menjaga citra visual kawasan, underpass Gasibu juga dibangun untuk memisahkan arus lalu lintas lokal di dalam kawasan serta arus lalu lintas menerusyang hanya melintasi kawasan. Konteks kawasan Gasibu yang menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakatserta berbagai persoalan yang dihadapijuga perlu diperhatikansehingga rumusan persoalan dari penelitian ini ialahbelum adanya konsep perancangan kawasan pembangunan underpass yang mempertimbangkan pemecahan persoalan perkotaan di sekitarnya.Penelitian ini bertujuan untuk membuat konsep perancangan kawasan Gasibu yang dilewati oleh rencana koridor jalan Bandung Intra Urban Toll Roadyang dapat menyelesaikan persoalanmelalui perumusan prinsip perancangan normatif, identifikasi potensi dan persoalan, perumusan prinsip dan konsep perancangan kawasan serta pembuatan illustrative design plankawasan perancangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan kawasan Gasibu dapat mengurangi persoalan kemacetan, angkutan umum, pejalan kaki, parkir on street, serta kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan persoalan yang terjadi pada ruang terbuka publik di kawasan Gasibu.