Metode Convergen-Confinement (CCM) merupakan metode observasi yang
merupakan pendekatan standar untuk analisis awal dari perpindahan yang terjadi di
batas galian terowongan dengan tekanan penyangga yang dibutuhkan untuk
mencegah terjadinya perpindahan tersebut. Penelitian ini dilakukan di terowongan
jalur ganda kereta api Notog yang terletak di Jawa Tengah, yang bertujuan untuk
menganalisis kestabilan terowongan dengan membuat kurva interaksi batuanpenyangga yang menggunakan solusi analitik atau dengan model numerik.
Pengukuran perpindahan dengan menggunakan alat total station untuk
memudahkan kegiatan pemantauan pada dinding dan atap terowongan.
Perpindahan yang terjadi pada batuan Breksi Vulkanik dari hasil pemantauan
dilapangan sekitar 1,15 mm untuk dinding kiri-kanan dan atap sebesar 1 mm,
sedangkan untuk hasil perhitungan perpindahan yang terjadi pada pada massa
batuan setelah disangga adalah 1,1 mm dan 0,9 mm (titik equilibrium). Perpindahan
yang terjadi pada batuan Claystone dari hasil pemantauan dilapangan sekitar 4,1
mm untuk dinding kiri-kanan dan atap sebesar 3,1 mm, sedangkan untuk hasil
perhitungan perpindahan yang terjadi pada pada massa batuan setelah disangga
adalah 3,1 mm dan 3,6 mm (titik equilibrium).
Terdapat perbedaan untuk perhitungan zona plastik. Pada batuan Breksi vulkanik,
zona plastik yang terbentuk sebesar 6,089 m dan pada metode numerik zona plastik
sebesar 6,095 m. Untuk batuan Claystone, zona plastik yang terbentuk sebesar
8,617 m dan pada metode numerik zona plastik yang terbentuk sebesar 10,301 m.
Hal ini disebabkan karena perhitungan kurva interaksi batuan-penyangga terjadi
keterbatasan dalam jumlah elemen dan jumlah iterasi. Besar perpindahan pada saat
dilakukan penggalian 1 meter dari penyangga terakhir adalah 0,49 mm, dan batuan
Claystone pada saat dilakukan penggalian 1 meter dari penyangga terakhir adalah
2,4 mm.