digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rotasi diferensial adalah fenomena perbedaan laju rotasi tiap lintang pada Matahari yang menunjukkan bahwa Matahari bukanlah benda tegar. Rotasi diferensial merupakan hasil dari interaksi antara rotasi dan konveksi dan menyebabkan gerakan dinamo yang berpengaruh pada siklus aktivitas Matahari. Untuk mengukur rotasi diferensial, dapat dilakukan metode tracer dengan menggunakan fitur-fitur pada fotosfer seperti bintik Matahari, medan magnetik, dan lainlain. Namun, bintik Matahari lebih mudah digunakan sebagai tracer karena intensitasnya memiliki kontras yang tinggi terhadap sekitarnya, mudah diidentifikasi, dan waktu hidupnya panjang. Pada tugas akhir ini, digunakan 100 bintik tunggal Matahari pada tanggal 8-22 Januari 2013 dan 25 Agustus – 7 September 2013 untuk mengukur rotasi diferensial Matahari. Pemilihan waktu tersebut didasarkan pada puncak siklus Matahari ke-24 yang terjadi pada sekitar tahun 2013. Citra Matahari yang digunakan didapat dari instrumen HMI (Helioseismic Magnetic Imager) pada SDO (Solar Dynamic Observatory). Koordinat dan luas bintik diukur menggunakan perangkat lunak ImageJ dan dikonversi ke koordinat Carrington. Dari pengukuran tersebut, didapatkan persamaan rotasi diferensial, hubungan kecepatan dan luas bintik, serta hubungan kecepatan dan klasifikasi Zurich.