Optimasi produksi pada masa kini bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan. Sumur perlu dioptimasi agar lebih ekonomis daripada sebelumnya agar dapat meningkatkan daya tarik proyek. Penempatan posisi sumur adalah satu dari aspek terpenting dalam perencanaan strategi produksi dan optimasi hal ini sangatlah kompleks. Masalah ini semakin kompleks ketika sumur horisontal dan segala interaksinya diperhitungkan. Menyelesaikan masalah ini sangatlah memakan waktu dan memerlukan daya komputasi yang tinggi. Sehingga
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan algoritma optimasi yang menghasilkan solusi yang baik secara efisien.
Algoritma optimasi yang digunakan dari penelitian ini adalah hybrid genetic algrothm (HGA) yang merupakan kombinasi dari GA dengan artificial neural network (ANN) serta evolution strategies (ES). HGA ini mencoba untuk mensederhanakan parameter kompleks dan beragam yang berkaitan dengan masalah optimasi sumur horizontal. HGA dipasangkan dengan simulator kompersial dan diuji dengan model reservoir asli untuk mengukur kelebihan HGA daripada metode konvensional pada beberapa kasus. Algorithma dalam penelitian ini didesain special untuk industry perminyakan, agar banyak individu dari suatu populasi dan parameter genetic seperti laju mutasi dan rekombinasi dapat beradaptasi dengan cara mengaplikasikan ES agar menghilangkan keperluan untuk mengatur parameter strategi sehingga dapat menjembatani insinyur perminyakan dan insinyur algoritma.
HGA yang diusulkan pada penelitian ini digunakan untuk mengoptimasi parameter sumur horizontal pada model reservoir yang meliputi lokasi kepala sumur, lapisan tujuan, panjang seksi horizontal, sudut azimuth, dan laju produksi. HGA dapat terbukti cocok bagi model reservoir apapun jika model dan kasus patokan yang diuji untuk optimasi berjalan dengan baik.
Ada tiga kasus dari rencana pengembangan sumur horizontal yang didiskusikan. Pada kasus pertama dua sumur ditambahkan secara bersamaan, pada kasus kedua dua sumur ditambahkan dengan perbedaan waktu tiga tahun, dan pada kasus ketiga serupa dengan kasus kedua dengan penambahan optimasi laju alir.
Perbandingan performa hasil antara metode HGA dan konvensional didiskusikan. Hasil menunjukan metode HGA lebih unggul dari metode konvensional dalam mengoptimasi sumur horizontal pada tiga kasus yang diuji. Keunggulan semakin meningkat seiring dengan kekompleksan masalah rencana pengembangan yang berbeda pada tiga kasus ini. Penjelasan ekstra didiskusikan untuk memberikan pengertian tentang penyebab keunggulan metode HGA dibanding konvensional pada optimasi sumur horizontal.
Berdasarkan fakta bahwa setiap sumur horizontal memiliki tantangan tersendiri yang memiliki solusi tunggalnya sendiri yang membuat optimasi sumur horizontal menjadi semakin rumit. Penggunaan algoritma optimasi untuk mencapai solusi terbaik sangat diperlukan saat proses pencarian solusi, tetapi hal ini dapat berujung pada pencarian yang panjang, memerlukan daya komputasi yang besar untuk menguji berbagai kemungkinan. Algoritma HGA ini disajikan untuk menangani isu tersebut.