digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bawang merah (Allium ascolanicum L.) merupakan komoditas sayuran unggulan yang memberikan kontribusi terbesar ke-3 nasional yang digunakan sebagai bumbu penyedap makanan dan bahan obat tradisional. Penggunaan pupuk anorganik NPK diperlukan tanaman bawang merah agar nutrisinya tercukupi sehingga dapat tumbuh optimal dan mampu menghasilkan umbi yang berkualitas. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian empat takaran pupuk NPK yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah asal benih TSS varietas Tuk Tuk, serta untuk mengetahui pada takaran NPK berapa yang dapat memberikan hasil terbaik. Variabel yang diamati yaitu rata-rata tinggi akhir tanaman, jumlah akhir daun, bobot umbi brangkasan segar dan kering, susut bobot umbi brangkasan, bobot umbi mini, diameter umbi mini, serta persentase ketercapaian hasil umbi mini yang sesuai dengan kriteria bawang merah untuk dijadikan bibit. Takaran pupuk NPK yang digunakan dalam penelitian ini ialah standar dan modifikasi dari takaran pupuk rekomendasi PT. East West Indonesia, yaitu tanpa pemberian pupuk (kontrol), pemberian pupuk NPK 50% SOP, 100% SOP, dan 150% SOP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian takaran pupuk NPK yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang merah asal benih TSS (True Shallot Seed) varietas Tuk Tuk untuk variabel rata-rata tinggi akhir tanaman, jumlah akhir daun, bobot umbi brangkasan segar dan kering, bobot umbi mini, serta diameter umbi mini, namun tidak berpengaruh nyata terhadap susut bobot umbi brangkasan. Takaran pupuk NPK yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah yang terbaik untuk semua variabel pengamatan adalah takaran pupuk NPK 100% SOP.