digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Program SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) dan SLBM (Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat) dilatarbelakangi oleh arus urbanisasi yang terus mengalami peningkatan sehingga muncul kawasan permukiman padat penduduk perkotaan yang sulit diiringi dengan pengembangan sarana pengelolaan air limbah. Tidak ada perbedaan mendasar antara program SANIMAS dan SLBM selain dari perbedaan instansi yang bertanggung jawab atas program tersebut. Pendekatan dampak sosial mengidentifikasi dampak positif dan negatif yang terjadi sehingga dapat menentukan langkah mitigasi selanjutnya dan menjamin faktor keberlanjutan dari suatu intervensi proyek. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak sosial yang terjadi di lokasi studi dan korelasinya terhadap faktor internal akibat adanya program SANIMAS atau SLBM di wilayahnya. Metode yang digunakan adalah metode analisis statistik deskriptif, metode kuantitatif skala likert, dan analisis tabulasi silang. Penelitian ini dilakukan di 2 lokasi studi, yaitu program SLBM di Kampung Tanggulan, Kelurahan Dago, dan program SANIMAS di Kampung Sekekuda, Kelurahan Mekarwangi. Dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat pengguna fasilitas adalah dampak kesehatan dan kesejahteraan sosial, kualitas lingkungan hidup (liveability), keluarga, dan kelembagaan cenderung bersifat positif yang artinya ada perubahan positif, sedangkan dampak ekonomi, kultur masyarakat, dan gender cenderung bersifat negatif. Terdapat perbedaan pada korelasi antara faktor internal dengan dampak sosial di ke-2 lokasi. Di Kampung Tanggulan, dampak kelembagaan dipengaruhi faktor jenis kelamin, dampak ekonomi dipengaruhi faktor pengetahuan, dampak keluarga dipengaruhi faktor pendidikan mempengaruhi. Sedangkan di Kampung Sekekuda dampak gender dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan dampak keluarga dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.