2014 TS PP HAFIDH IHROMI 1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014 TS PP HAFIDH IHROMI 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014 TS PP HAFIDH IHROMI 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014 TS PP HAFIDH IHROMI 1-BAB 3A.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014 TS PP HAFIDH IHROMI 1-BAB 3B.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014 TS PP HAFIDH IHROMI 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014 TS PP HAFIDH IHROMI 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014 TS PP HAFIDH IHROMI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti
Arah pembangunan kota di zaman modern akhir-akhir ini lebih berpihak kepada industri otomotif. Hal ini meningkatkan ketergantungan penduduk kota terhadap kendaraan bermotor, seperti halnya terjadi di kota-kota besar. Tingginya ketergantungan terhadap kendaraan bermotor berdampak kepada mengurangnya aktivitas fisik penduduk kota dan dapat menimbulkan masalah kesehatan. Selain itu, kota pada zaman sekarang dituntut untuk memiliki kualitas walkability yang baik. Pada saat ini, definisi walkability masih bersifat kualitatif dan penilaian yang subjektif. Oleh karenanya, diperlukan penafsiran ulang mengenai walkability yang dapat dinilai secara kuantitatif dan lebih objektif.
Tesis ini dapat menjabarkan walkability secara objektif dengan mengacu pada pendekatan matematis IPEN Project yang dimodelkan dalam City Engine yang merupakan software 3D parametric berdasarkan rule based modeling. Dengan software ini, peneliti dapat memodelkan pendekatan evaluasi IPEN Project ke dalam software ini sehingga evaluasi matematis dapat dilakukan dengan cepat.
Adapun objek penelitian yang dibahas dalam tesis ini adalah kawasan pusat Kota Bandung. Dalam tesis ini, objek penelitian dinilai nilai walkability-nya dengan membagi-bagi objek penelitian ke dalam unit-unit kawasan, untuk kemudian nilai walkability dari masing-masing kawasan diperbandingkan sehingga dapat diketahui kawasan dengan nilai walkability tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah dengan banyak aktivitas komersial retail memiliki nilai walkability yang tinggi dibandingkan daerah lainnya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, tahap simulasi dilakukan untuk dapat mengetahui karakteristik walkability dengan pendekatan matematis. Hasil dari tahap ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi nilai walkability adalah baik tidaknya konektivitas sirkulasi kawasan perkotaan. Semakin banyak jalur sirkulasi yang ada di suatu kawasan, semakin tinggi walkability kawasan tersebut. Evaluasi melalui model matematis yang dikembangkan oleh IPEN Project memberikan gambaran yang lebih terukur tentang walkability di kawasan pusat Kota Bandung.