digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tugas Akhir ini mengkaji luas daerah rawan genangan akibat kenaikan muka laut, penurunan muka tanah, dan banjir di Jakarta Utara periode 2003 sampai 2050 yang dihasilkan melalui simulasi model. Simulasi model dilakukan dengan menggunakan teknologi sistem informasi geografis, melalui analisis data spasial. Data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data kenaikan muka laut, data penurunan muka tanah, dan data banjir. Data kenaikan muka laut diperoleh dari penelitian Meliana (2005) yang bersumber dari Permanent Service Mean Sea Level (PSMSL) Inggris dan Bakosurtanal dengan rentang tahun pengamatan 1982 - 1997. Data penurunan muka tanah diperoleh dari penelitian Abidin (2005) dari data monitoring Bench Mark (BM) dan Geodetic Monitoring System. Data banjir diperoleh dari Pratiwo (2004). Prediksi daerah genangan dilakukan dengan menerapkan model genangan berdasarkan Digital Elevation Model (DEM). Model genangan disimulasikan dalam empat skenario. Skenario pertama menggunakan input model trend kenaikan muka laut dengan menggunakan metode regresi linier, yaitu dengan laju kenaikan muka laut minimum sebesar 0,25 cm/tahun, laju kenaikan muka laut rata-rata sebesar 0,57 cm/tahun dan laju kenaikan muka laut maksimum sebesar 1 cm/tahun. Skenario kedua menggunakan input model trend kenaikan muka laut berdasarkan prediksi IPCC lokal untuk Indonesia. Skenario ketiga menggunakan input model trend kenaikan muka laut dengan metode regresi linier dikombinasikan dengan trend penurunan muka tanah. Skenario keempat menggunakan input model trend kenaikan muka laut dengan metode regresi linier dikombinasikan dengan trend penurunan muka tanah dan banjir. Hasil simulasi model genangan skenario 1, skenario 2, dan skenario 3, dan skenario 4 diperoleh bahwa daerah yang tergenang adalah kecamatan Cilincing, Koja, Kelapa Gading, Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan dengan kecamatan yang terluas dan terdalam genangannya adalah kecamatan Penjaringan.