digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kulit telur merupakan limbah telur yang sangat mudah didapatkan dalam jumlah yang melimpah. Membran telur memiliki struktur kompleks yang terdiri atas serat-serat protein yang saling berhubungan satu sama lain. Karena jumlahnya yang melimpah, struktur yang berpori serta gugus fungsi yang terkandung di dalamnya, membran telur banyak diteliti untuk dijadikan sebagai template pertumbuhan material anorganik. Pada penelitian ini, membran hidroksiapatit disintesis menggunakan membran telur sebagai template tempat pertumbuhannya di mana aplikasinya untuk dimanfaatkan sebagai scaffold. Metode yang digunakan untuk menumbuhkan hidroksiapatit adalah metode biomimetik di mana pada metode ini larutan 1,5SBF digunakan sebagai sumber hidroksiapatit. Membran telur direndam di dalam larutan SBF selama beberapa hari untuk menumbuhkan hidroksiapatit di permukaannya. Semakin lama waktu perendaman diharapkan hidroksiapatit yang terbentukpun akan semakin banyak. Perendaman membran telur di dalam larutan NaOH 0,1N membuat pori-pori yang terdapat dalam membran lebih terbuka (lebih besar). Membran yang direndam selama 6 hari sudah menunjukkan adanya hidroksiapatit di mana diameter serat mengalami penebalan menjadi 2,035 μm. Membran yang direndam selama 9 hari juga menunjukkan adanya hidroksiapatit dengan diameter serat sebesar 2,591 μm. Dan membran yang direndam selama 12 hari menunjukkan jumlah hidroksiapatit yang lebih banyak dan seragam dengan diameter serat sebesar 1,408 μm.