digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di antara bermacam-macam sistem akses broadband, sistem fixed broadband wireless access (FBWA) diharapkan akan menjadi sistem yang paling fleksible dimasa depan. Meskipun link fiber optik dan link DSL merupakan teknologi broadband yang sudah eksis di jaringan akses, layanan-layanan berbasis BWA mempunyai keuntungan seperti: pengembangannya cepat, sharing sumberdaya radio yang dinamis, dan berbiaya rendah.Salah satu standar BWA adalah IEEE 802.16, standar ini disponsori oleh masyarakat IEEE/LAN/MAN, yang beroperasi pada range 2-11 GHz dan mendukung akses LOS (Line of Sight) dan NLOS. Dengan adanya standar IEEE 802.16 ini, jaringan internet wireless menjadi mungkin terwujud. Munculnya teknologi ini memunculkan harapan teknologi informasi makin berkembang maju.Standar IEEE 802.16 telah mendasari sebuah teknologi jaringan akses yang disebut WIMAX. WIMAX menawarkan beberapa keuntungan salah satunya adalah jaminan QoS pada level MAC. Agar dapat menjamin QoS, base station (BS) harus mengalokasikan bandwidth berdasarkan algoritma tertentu. Standar IEEE 802.16 memang sudah menetapkan mekanisme QoS signaling tetapi belum menetapkan algoritma scheduling untuk alokasi bandwidth sehingga terbuka kesempatan bagi berbagai pihak untuk berinovasi. Karena jaringan WIMAX merupakan jaringan berkecepatan tinggi, kesederhanaan algoritma scheduling harus menjadi perhatian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikaji dan dibandingkan kinerja 2 jenis scheduling yang sederhana, yaitu Weighted Round Robin (WRR) dan Deficit Round Robin (DRR). Hasil simulasi menunjukkan, bahwa, algoritma scheduling WRR dapat menjamin QoS requirement untuk setiap kelas layanan pada jaringan WIMAX, sedang DRR kinerjanya sedikit dibawah WRR. Oleh karena itu pada jaringan WIMAX sebaiknya digunakan WRR daripada DRR.