digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP FERRY GUNAWAN 1-COVER.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP FERRY GUNAWAN 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP FERRY GUNAWAN 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP FERRY GUNAWAN 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP FERRY GUNAWAN 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP FERRY GUNAWAN 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP FERRY GUNAWAN 1-BAB 6.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP FERRY GUNAWAN 1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

Kapasitas penetralan asam (KPA) merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan efektivitas sediaan antasid. Setiap sediaan antasid memiliki kekuatan yang berbeda tergantung dari nilai KPA-nya masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dua faktor, yaitu kalsinasi dan ukuran partikel serbuk terhadap KPA. Zat aktif yang digunakan adalah hidrotalsit. Pengaruh kalsinasi dan distribusi ukuran partikel terhadap KPA dilakukan dengan memodifikasi karakter fisiknya. Kalsinasi dilakukan pada suhu 100, 300, dan 500 oC. Ukuran partikel hidrotalsit yang digunakan adalah 25, 50, 100, 125, dan 140 um. Metode analisis yang digunakan meliputi Powder XRay Diffractometer (PXRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Selanjutnya ditentukan nilai KPA masing-masing sampel. Faktor yang diteliti memberikan pengaruh terhadap nilai KPA masing-masing sampel. Nilai KPA tertinggi ditunjukkan sampel dengan suhu kalsinasi 500 oC dan berukuran.