digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP ALI ASMAR 1-COVER.pdf


2008 TS PP ALI ASMAR 1-BAB 1.pdf

2008 TS PP ALI ASMAR 1-BAB 2.pdf

2008 TS PP ALI ASMAR 1-BAB 3.pdf

2008 TS PP ALI ASMAR 1-BAB 4.pdf

2008 TS PP ALI ASMAR 1-BAB 5.pdf

2008 TS PP ALI ASMAR 1-PUSTAKA.pdf

Perencanaan fasilitas pendidikan menengah di Tanah Datar tidak hanya membutuhkan informasi tentang lokasi fasilitas pendidikan, jumlah penduduk di sekitarnya tetapi juga membutuhkan informasi tentang kebutuhan dan preferensi penduduk dalam memilih pendidikan menengah tersebut. Selama ini Kabupaten Tanah Datar belum mempunyai data mengenai selera/minat penduduk dalam memilih fasilitas pendidikan menengah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali karakteristik pemanfaatan fasilitas pendidikan menengah di Tanah Datar. Responden dari penelitian ini diperoleh dari sampel yang tersebar pada setiap SMA dan SMK di Tanah Datar. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analisis.Berdasarkan hasil analisis studi ini, ditemukan bahwa sebagian besar penduduk Tanah Datar memanfaatkan fasilitas pendidikan yang berjarak lebih dari 3 km, bahkan ada yang berjarak lebih dari 9 km dari tempat tinggal siswa. Pemanfaatan fasilitas pendidikan yang berlokasi kurang dari 3 km hanya 33,5% (pendidikan menengah), 41,2% (khusus SMA) dan 13,1% (khusus SMK). Sementara yang memanfaatkan fasilitas pendidikan pada lokasi yang lebih dari 9 km ada 19,1% (pendidikan menengah secara keseluruhan), 10,5% (khusus SMA) dan 41,8% (khusus SMK). Biaya transportasi dan waktu yang dihabiskan menuju sekolah menengah yang ditempati lebih besar dari pada ke sekolah yang terdekat lainnya yang tidak dipilih siswa. Pemborosan biaya dan waktu tersebut muncul karena adanya keinginan untuk mendapatkan kepuasan individu dalam memanfaatkan fasilitas pendidikan menengah di Tanah Datar. Atribut rumah tangga kurang punya kaitan dalam pemilihan fasilitas pendidikan menengah di Tanah Datar. Sementara moda yang banyak dipakai oleh siswa menuju fasilitas pendidikan menengah adalah ojek.Kesimpulan dari studi ini adalah, karakteristik pemanfaatan fasilitas pendidikan menengah oleh penduduk Tanah Datar tidak dapat diukur oleh jarak, waktu dan biaya yang dikeluarkan secara nyata, tetapi lebih cenderung dipengaruhi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasan individu dalam bentuk mendapatkan disiplin/peraturan sekolah, kualitas guru dan sistem transportasi menuju sekolah yang bagus.Perlu adanya kebijakan Pemerintah Daerah dalam penataan fasilitas pendidikan menengah yang berorientasi pada pembenahan disiplin, peningkatan kualitas guru, dan pembenahan sistem transportasi menuju fasilitas pendidikan menengah.