Abstrak:
Upaya untuk meningkatkan ketersediaan hayati o-etoksibenzamida dengan senyawa yang dapat memperbesar kelarutannya telah diteliti; Untuk maksud tersebut, bahan yang digunakan untuk meningkatkan kelarutan o-etoksibenzamida adalah kofeina.
Dalam penelitian ini ada tiga aspek yang dipelajari mengenai pengaruh kofeina terhadap sifat-sifat o-etoksibenzamida, yaitu meliputi aspek: kelarutan, ketersediaan hayati dan daya analgetika o-etoksibenz
amida.
Untuk percobaan penentuan ketersediaan hayati telah digunakan hewan percobaan tikus jantan. Sedangkan studi pengaruh kofeina terhadap daya analgetika o-etoksibenzamida, dilakukan dengan metode Siegmund et al. yang dimodifikasi, dengan hewan percobaan mencit betina.
Beberapa studi pendahuluan untuk memperkirakan hasil yang akan diperoleh telah dilakukan. Studi pendahuluan ini meliputi pengaruh kofeina terhadap kelarutan, kecepatan pelarutan serta koefisien partisi antara kloroform air dart o-etoksibenzamida. Pengaruh kofeina pada permeabilitas dinding usus terhadap o-etoksibenzamida telah dipelajari pula pada percobaan absorpsi in vitro.
Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa kofeina mempunyai efek positif terhadap kelarutan o-etoksibenzamida, yaitu meningkatkan kelarutannya, serta menaikkan pula kecepatan pelarutannya. Namun demikian senyawa tersebut agak menurunkan koefisien partisinya antara kloroform air. Ternyata pula bahwa kofeina tidal( menyebabkan perubahan permeabilitas dinding usus terhadap o-etoksibenzamida pada percobaan absorpsi in vitro. Apabila dikaji lebih lanjut, hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa kofeina dapat meningkatkan absorpsi in vivo o-etoksibenzamida dalam usus, dengan demikian dapat meningkatkan ketersediaan hayatinya pula. Hal ini terbukti pada percobaan absorpsi in vitro pada tikus jantan. Pemberian per oral secara bersama-sama kofeina 16 mg/kg berat badan dengan o-etoksibenzamida 80 mg/kg berat badan dapat meningkatkan ketersediaan hayati o-etoksibenzamida. Puncak kadar obat dalam plasma darah meningkat dari. 32,0pg ml-1 menjadi 38,6 pg ml-l, dan lugs daerah bawah kurva hingga 180 menit (AUC 180 menit), meningkat dari 2847 pg menit ml-1 menjadi 5852 pg menit ml-1. Masing-masing secara statistik memberikan perbedaan yang bermakna (P = 0,01).
Walaupun telah terbukti bahwa kofeina dapat meningkatkan absorpsi o-etoksibenzamida, dari hasil percobaan daya analgetika, ada petunjuk bahwa kofeina cenderung menurunkan daya analgetika o-etoksibenzamida, yang sebanding dengan jumlah kofeina yang diberikan.
Dari hasil penelitian ini dapat diungkapkan bahwa kecepatan pelarutan o-etoksibenzamida menjadi langkah penentu dalam proses absorpsinya. Dengan demikian, ketersediaan hayati o-etoksibenzamida dapat ditingkatkan dengan menaikkan kelarutan atau kecepatan pelarutannya.
Disarankan untuk diteliti lebih lanjut pengaruh kofeina terhadap kecepatan metabolisme serta pola farmakokinetik o-etoksibenzamida.