COVER Muhammad Aga Ridha Aldila
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Aga Ridha Aldila
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Aga Ridha Aldila
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Aga Ridha Aldila
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Aga Ridha Aldila
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Aga Ridha Aldila
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Aga Ridha Aldila
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Muhammad Aga Ridha Aldila
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu sektor usaha yang menjadi perhatian investor asing adalah bidang Minyak dan Gas Bumi (MIGAS). Jika pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) lokal tidak pandai menyiasati hal tersebut, maka Investor-investor asing akan mendominasi usaha SPBU di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam melakukan usaha SPBU adalah lokasi. Dalam menentukan lokasi SPBU diperlukan suatu daerah yang strategis dan menguntungkan dari sektor penjualan. Pada penelitian ini, penulis melakukan pemodelan lokasi potensi SPBU dengan menggunakan metode Pairwise Comparison. Dengan mempertimbangkan beberapa karakteristik landuse sebagai bobot dalam Pairwise Comparison, maka akan dihasilkan nilai bobot dari setiap parameter yang dapat merepresentasikan nilai ekonomi SPBU di suatu lokasi. Setelah didapatkan nilai bobot dari setiap karakteristik landuse, maka dilakukanlah serangkaian proses analisis spasial untuk mendapatkan data jalan yang memiliki nilai bobot dari setiap kriteria Landuse. Kemudian dilakukanlah proses interpolasi dari data kapasitas penjualan rerata perhari SPBU existing dengan tujuan untuk melakukan verifikasi terhadap model yang telah dibuat, sehingga didapatkan daerah baru yang dapat merepresentasikan lokasi potensi SPBU. Pembuatan model dilakukan sebanyak tiga kali dan diujicobakan di wilayah kota Bandung dengan memanfaatkan data Peta Jawa Barat beserta dengan atribut landuse dalam format shapefile berskala 1 : 25.000, kemudian dilakukan verifikasi dengan data kapasitas penjualan rerata perhari dari lokasi SPBU existing yang berada di kota Bandung untuk melihat tingkat akurasi dari model yang telah dibuat. Keakuratan model tertinggi yang dihasilkan adalah sebesar 58%.