Penelitian ini mengeksplorasi efektivitas integrasi segmentasi ruang jalan berbasis
Deep Q-Network dengan pengenalan jalur khusus kendaraan roda dua untuk
mengoptimalkan arus lalu lintas selama jam sibuk di persimpangan Soekarno Hatta-
Ibrahim Adjie. Difokuskan pada salah satu persimpangan tersibuk di Bandung,
penelitian ini menggunakan data lalu lintas dari Area Traffic Control System Bandung
untuk mensimulasikan dinamika lalu lintas di persimpangan tersebut. Persimpangan
Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie, yang sering terjadi kemacetan parah selama jam sibuk,
menjadi studi kasus. Pendekatan manajemen lalu lintas tradisional atau statis dinilai
kurang efektif dalam mengurangi antrean panjang dan keterlambatan. Penelitian ini
memanfaatkan platform simulasi SUMO, dengan memasukkan parameter seperti lebar
jalur, dinamika kendaraan, dan pengaturan sinyal lalu lintas untuk mereplikasi kondisi
dunia nyata. Algoritma dilatih selama 100 episode, memanfaatkan data lalu lintas
waktu nyata untuk menyesuaikan fase lampu lalu lintas dan mengoptimalkan arus
kendaraan. Jalur khusus kendaraan roda dua diperkenalkan untuk mengurangi
kemacetan sepeda motor, moda transportasi dominan di Bandung. Hasilnya
menunjukkan peningkatan efisiensi lalu lintas yang signifikan, dengan penurunan
panjang antrean sebesar 64,89% dan pengurangan waktu tunggu sebesar 80,49% di
jalur reguler, serta penurunan panjang antrean sebesar 26,39% dan pengurangan waktu
tunggu sebesar 39,96% di jalur roda dua. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi
teknik reinforcement learning dengan perbaikan infrastruktur, seperti jalur khusus
kendaraan tertentu, dapat meningkatkan manajemen lalu lintas di area perkotaan yang
padat. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi penerapan pendekatan ini di
persimpangan lain dan strategi manajemen lalu lintas inovatif lainnya untuk
meningkatkan mobilitas perkotaan.