digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Estimasi biaya perangkat lunak merupakan bagian krusial dalam perencanaan dan pengelolaan proyek pengembangan perangkat lunak. Masalah utama yang dihadapi dalam penelitian ini adalah kurangnya akurasi dalam estimasi biaya, yang sering menyebabkan pembengkakan biaya dan penundaan proyek. Oleh karena itu, penelitian ini membahas penggunaan metode Use Case Point (UCP) untuk estimasi biaya dalam pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). DJKI dipilih sebagai studi kasus karena kompleksitas dan skala proyek perangkat lunak yang mereka kelola, serta kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan proyek. Metode UCP dihitung berdasarkan analisis kebutuhan pengguna atau use case, yang terbukti efektif dalam berbagai studi kasus industri perangkat lunak. Proses analisis melibatkan pengumpulan data dari proyek sebelumnya, evaluasi kebutuhan spesifik DJKI, dan identifikasi parameter-parameter kunci seperti kompleksitas fungsional, kebutuhan integrasi sistem, dan faktor lingkungan. Model yang diusulkan bertujuan untuk menghasilkan estimasi biaya yang lebih akurat, mendukung pengambilan keputusan yang lebih informatif, serta meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode UCP dapat memberikan kontribusi signifikan dalam estimasi biaya proyek perangkat lunak dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik. Nilai Mean Relative Error (MRE) secara keseluruhan sebesar 0,429 menunjukkan tingkat akurasi yang cukup baik dibandingkan dengan metode estimasi lainnya. Nilai MRE yang lebih rendah menandakan estimasi yang lebih akurat, dan dalam konteks ini, nilai MRE 0,429 merupakan indikasi bahwa model UCP yang diusulkan lebih efektif dibandingkan metode tradisional yang sering digunakan.