Penelitian ini berfokus pada perencanaan yang cermat dan usulan implementasi metodologi Agile dalam pengembangan aplikasi back-office yang bertujuan untuk meningkatkan operasi internal PT. SMRTA AMERTA ADIWARNA, khususnya untuk merek Sukhakala photobooth mereka. Beroperasi di industri yang sangat kompetitif dan berkembang pesat, perusahaan menghadapi tantangan signifikan terkait efisiensi operasional, akurasi data, dan kebutuhan akan pengambilan keputusan secara real-time untuk mempertahankan dan memperkuat keunggulan kompetitifnya. Seiring dengan ekspansi Sukhakala di berbagai lokasi, kompleksitas dalam mengelola cabang-cabang yang tersebar ini semakin terlihat, yang menekankan kebutuhan mendesak akan sistem terpadu yang dapat menyederhanakan operasi dan secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
Proses penelitian dimulai dengan identifikasi menyeluruh terhadap tantangan operasional utama yang dihadapi organisasi, yang diperoleh dari wawancara dan diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk eksekutif tingkat atas, tim keuangan, profesional pengembangan bisnis, tim operasional, dan pemilik cabang. Diskusi ini mengungkapkan beberapa isu kritis, seperti ketidakkonsistenan yang signifikan dalam pelaporan data penjualan antar cabang, ketidakefisienan operasional yang menghambat pengambilan keputusan tepat waktu, tantangan dalam manajemen keuangan akibat kurangnya sistem yang terintegrasi, dan ketiadaan analisis kinerja yang mendetail yang diperlukan untuk perencanaan strategis yang terinformasi. Fragmentasi dalam manajemen data dan proses pelaporan saat ini telah menyebabkan penundaan dalam penanganan masalah operasional, ketidakakuratan dalam laporan keuangan, dan kehilangan peluang untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan.
Untuk mengatasi tantangan ini secara efektif, studi ini mengusulkan pengembangan aplikasi back-office dengan menggunakan metodologi Agile, yang sangat cocok untuk proyek-proyek yang membutuhkan pengembangan iteratif, umpan balik berkelanjutan dari pemangku kepentingan, dan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan bisnis yang berkembang. Tahap perencanaan proyek ini melibatkan analisis mendetail terhadap fitur-fitur penting yang dibutuhkan oleh aplikasi ini, termasuk pelacakan pendapatan real-time untuk memastikan pengawasan keuangan yang akurat, sistem pemantauan transaksi untuk meningkatkan transparansi operasional, pelacakan penggunaan voucher yang komprehensif untuk mencegah penyalahgunaan, dan analisis kinerja yang kuat untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Dengan menerapkan kerangka kerja Agile, proses pengembangan disusun dalam sprint yang fokus, yang masing-masing didedikasikan untuk pengembangan bertahap dari fitur-fitur spesifik, sehingga memastikan bahwa aplikasi ini terus disempurnakan agar selaras dengan kebutuhan pengguna dan tujuan strategis perusahaan.
Hasil yang diharapkan dari implementasi aplikasi back-office ini termasuk peningkatan yang signifikan dalam efisiensi operasional di semua cabang, peningkatan akurasi dalam pelaporan data keuangan, praktik manajemen keuangan yang lebih efektif, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi dan tepat waktu berdasarkan wawasan data real-time. Dengan menyediakan alat yang disesuaikan dan data real-time yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik setiap divisi dalam organisasi, aplikasi ini diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mendukung tujuan strategis jangka panjang perusahaan dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Penelitian ini memberikan kontribusi pada bidang teknologi bisnis dengan menggambarkan bagaimana metodologi Agile dapat dimanfaatkan secara efektif untuk mengatasi tantangan operasional yang kompleks dalam sebuah perusahaan yang berkembang pesat. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan yang berpusat pada pengguna dalam mengembangkan solusi teknologi, memastikan bahwa solusi ini tidak hanya selaras dengan tujuan bisnis tetapi juga cukup adaptif untuk mendukung pertumbuhan dan evolusi yang berkelanjutan di lingkungan pasar yang kompetitif.