digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Clara Septricia Yulantri Karuh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Clara Septricia Yulantri Karuh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Clara Septricia Yulantri Karuh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Clara Septricia Yulantri Karuh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Clara Septricia Yulantri Karuh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Clara Septricia Yulantri Karuh
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

bekas menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Saat ini, hanya sedikit LIB yang didaur ulang secara global. Salah satu jenis LIB yang paling banyak digunakan adalah nickel manganese cobalt oxide (NMC). Jenis ini mengandung logam berharga yaitu Li, Mn, Ni, dan Co yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri. Logam berharga ini dapat didaur ulang untuk mengurangi dampak lingkungan dan memenuhi permintaan logam yang semakin tinggi. Bioleaching, sebuah metode menggunakan mikroorganisme untuk mengekstraksi logam, menawarkan pendekatan yang ramah lingkungan dibandingkan metode konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi bakteri Pantoea septica strain SKC/SAA-3 dalam proses bioleaching baterai NMC bekas dengan memvariasikan pulp density dan komposisi medium. Serangkaian percobaan dilakukan dengan merancang percobaan bioleaching menggunakan baterai NMC yang dipreparasi melalui beberapa tahapan, meliputi discharging dengan cara perendaman di air laut selama 3 hari, drying menggunakan oven, dismantling, chopping, dan sieving. Kemudian dilakukan kultivasi bakteri selama 50 jam, dan dilanjutkan dengan adaptasi bakteri menggunakan 5% blackmass dan 10% inokulum bakteri hasil kultivasi. Setelah itu, dibuat medium bioleaching yang terdiri dari 4 g/L glukosa, 5 g/L Na2S2O3.5H2O, 0.5 g/L K2HPO4, 0.5 g/L MgSO4.7H2O, 0.1 g/L KCl, 6.5 g/L FeSO4.7H2O, dan 3 g/L (NH4)2SO4. Variasi pulp density sebesar 5%, 10%, dan 20% digunakan untuk menentukan pengaruhnya terhadap efisiensi bioleaching. Selain itu, komposisi medium diubah dengan penambahan beberapa variasi yaitu campuran pirit dan molase, campuran sulfur dan molase, serta campuran pirit, sulfur dan molase. Proses bioleaching dijalankan selama 10 hari menggunakan rotary shaker berkecepatan 183 rpm, dengan pengambilan sampel setiap 24 jam. Konsentrasi logam yang terlarut dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pulp density yang lebih rendah meningkatkan efisiensi bioleaching. Sebaliknya Pada pulp density 5%, ekstraksi Li, Mn, Ni, dan kobalt masing-masing secara kumulatif mencapai 97.68%, 94.72%, 89.97%, dan 96.71%. Penambahan nutrisi dalam medium cenderung meningkatkan efisiensi bioleaching, dengan komposisi medium campuran pirit dan molase menghasilkan peningkatan ekstraksi logam paling tinggi dibandingkan dengan varian lainnya, yaitu sebesar 93.82% Li, 90.01% Mn, 94.85% Ni, dan 84.01% Co.