digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Reyhan Nugraha Dohong
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Material implan tulang harus memiliki sifat biocompatible, biodegradable, dan dapat dikustomisasi. Fused Deposition Modelling (FDM) memungkinkan pembuatan implan dengan kustomisasi bentuk dan menggunakan filamen sebagai feedstock. Salah satu filamen yang potensial untuk dijadikan material implan tulang adalah Polylactic Acid (PLA) berpenguat serat hayati. Serat lidah mertua berpotensi digunakan sebagai penguat karena sifat mekanik dan ketersediaannya. Namun, inkompatibilitas antara serat hayati dan matriks menyebabkan ikatan antarmuka yang buruk sehingga efek penguatan serat tidak optimal. Untuk mengatasinya, dilakukan perlakuan pada serat atau matriks. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan maleic anhydride terhadap sifat tarik filamen komposit PLA/serat lidah mertua. Pada penelitian ini, telah dilakukan perlakuan serat dengan alkalisasi, bleaching, dan ultrasonikasi serta modifikasi MA pada PLA. Densitas serat diperoleh dari uji densitas, morfologi permukaan serat dan permukaan patahan filamen diamati dengan scanning electron microscope. Karakterisasi penambahan MA dilakukan dengan fourier transform infrared spectroscopy. Sifat tarik filamen diperoleh dari uji tarik serta pengamatan penampang longitudinal filamen dengan mikroskop optik. Penambahan MA berhasil meningkatkan kekuatan tarik dan modulus elastisitas filamen komposit PLA dengan 2 wt% serat lidah mertua sebesar 4,56% dan 14,75%. Peningkatan fraksi serat dari 2 wt% menjadi 5 wt% mampu meningkatkan kekuatan tarik dan modulus elasitisitas sebesar 6,06% dan 11,07%. Namun, peningkatan fraksi massa serat dari 5 wt% menjadi 7 dan 10 wt% justru menurunkan kekuatan tarik sebesar 23,25% dan 12,87%.