Rekayasa pada Bacillus subtilis telah dilakukan sehingga bakteri ini mampu menghasilkan amorfa4,11-diena, suatu prekursor artemisinin. Hidroksilasi amorfa-4,11-diena dan oksidasi senyawa
turunannya diperlukan untuk membentuk prekursor terdekat artemisinin yakni asam
dihidroartemisinat. CYP124 dari Mycobacterium tuberculosis diketahui dapat mengkatalisis ?-
hidroksilasi farnesil pirofosfat (FPP) menjadi 12OH-FPP yang selanjutnya dapat dikonversi menjadi
aldehida dihidroartemisinat oleh enzim amorfa-4,11-dien sintase (ADS). Penelitian ini bertujuan
untuk mengoptimasi pemurnian CYP124 serta kloning gen cyp124 ke dalam B. subtilis. Pemurnian
CYP124 menggunakan resin Ni-NTA dengan optimasi pada rasio resin:lisat dan variasi konsentrasi
imidazol. Kloning cyp124 dilakukan dengan metode restriksi-ligasi. Berdasarkan analisis hasil
dengan SDS-PAGE, perbandingan volume slurry resin Ni-NTA terhadap lisat yang optimal untuk
pemurnian CYP124 adalah 1 : 2. Selain itu, konsentrasi imidazol minimum dalam dapar LEW untuk
elusi adalah 75 mM. Selanjutnya pengukuran dengan spektrofotometer UV-Vis, menunjukkan
perubahan intesitas pada panjang gelombang (?) 420 nm dan 392 nm saat CYP124 berinteraksi
dengan farnesol yang menunjukkan ikatan antara keduanya dengan konstanta disosiasi (KD) sebesar
1,00364 µM ± 0,139590. Gen cyp124 telah dikonstruksi ke dalam plasmid pBS0E lalu
ditransformasikan ke dalam B. subtilis. Dengan demikian, kondisi pemurnian CYP124 telah
dioptimasi serta cyp124 telah berhasil disubkloning pada pBS0E serta ditransformasikan pada B.
subtilis.