digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

chizochytrium limacinum merupakan mikroorganisme dari kelompok thraustochytrid eukariotik uniseluler yang ditemukan di berbagai lingkungan laut. S. limacinum diketahui merupakan mikroorganisme yang selama fase pertumbuhannya memproduksi lipid dalam jumlah tinggi. Lipid pada S. limacinum didominasi oleh polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang banyak digunakan sebagai produk nutraseutikal karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Untuk mengkultivasi S. limacinum dapat digunakan gula merah kelapa sawit karena mengandung berbagai komponen gula yang dapat digunakan sebagai sumber karbon. Produksi lipid pada S. limacinum dipengaruhi oleh beberapa faktor pertumbuhan salah satunya kondisi nutrisi. Karbon dan nitrogen merupakan dua elemen nutrisi dasar untuk pertumbuhan mikroorganisme sehingga rasio karbon terhadap nitrogen (C:N) menjadi salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan struktur biokimia sel dari mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) Menentukan rasio C:N optimum terhadap produktivitas biomassa Schizochytrium limacinum yang dikultivasi pada medium gula merah kelapa sawit; dan (ii) Menentukan rasio C:N optimum terhadap produktivitas lipid Schizochytrium limacinum yang dikultivasi pada medium gula merah kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan dengan mengkultivasi S. limacinum pada medium gula merah kelapa sawit dengan variasi rasio C:N (10:1, 20:1, dan 30:1 mol/mol) pada kondisi agitasi 150 rpm, suhu ruang, dan pH awal 5,9 - 6,1 selama 120 jam. Lipid diekstraksi dari biomassa kering menggunakan metode Weibull-Stoldt dan pelarut n-heksana. Produktivitas biomassa didapatkan untuk rasio C:N 10:1, 20:1, dan 30:1 secara berturut-turut 0,17 ± 0,03; 0,05 ± 0,01; dan 0,05 ± 0,04 g/L.hari . Fraksi lipid didapatkan untuk rasio C:N 10:1, 20:1, dan 30:1 secara berturut-turut 37,33% ; 39,24% ; dan 33,62% (b/b). Total lipid didapatkan untuk rasio C:N 10:1, 20:1, dan 30:1 secara berturut-turut 0,5 ; 0,35 ; dan 0,3 g/L serta produktivitas lipid didapatkan untuk rasio C:N 10:1, 20:1, dan 30:1 secara berturut-turut 0,1 ; 0,07 ; dan 0,06 g/L.hari. Berdasarkan uji ANOVA one-way, didapatkan bahwa rasio C:N secara signifikan mempengaruhi produktivitas biomassa ( p-value < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah rasio C:N 10:1 memiliki nilai produktivitas biomassa dan lipid tertinggi pada S. limacinum.