Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan sistem komunikasi di dunia melahirkan berbagai teknologi baru
yang berkembang secara pesat seperti jaringan 5G yang diluncurkan pada tahun
2018. Peningkatan pesat penggunaan layanan data seluler menuntut pengelolaan
jaringan yang lebih efisien. Masalah pun mulai bermunculan seiring meningkatnya
pengguna layanan seluler dengan mobilitas tinggi, seperti kehilangan sinyal,
internet lambat, hingga hilangnya jaringan secara total pada suatu daerah.
Manajemen mobilitas pengguna layanan seluler menjadi bagian penting dari
pelayanan terhadap pengguna dari segi kualitas sinyal yang konsisten, pengurangan
interferensi, hingga layanan yang secara khusus disediakan berbasis lokasi.
Untuk peningkatan layanan seluler, berbagai perusahaan penyedia layanan seluler
menggunakan sistem manajemen mobilitas dan sumber daya. Sistem ini membantu
pengalokasian sumber daya secara efisien dan dinamis, peningkatan kapasitas
jaringan, hingga pembuatan layanan baru yang lebih kompleks berdasarkan lokasi.
Maka dibutuhkan sebuah sistem yang bisa memprediksi pergerakan pengguna
jaringan 5G untuk kepentingan penyediaan layanan yang terbaik. Sistem prediksi
pergerakan akan menggunakan model machine learning dengan berbagai metode
seperti Markov Chain, Hidden Markov Model, dan metode machine learning
seperti Support Vector Machine (SVM), XGBoost, Deep Neural Network (DNN),
dan Long Short-Term Memory (LSTM).
LSTM adalah sebuah metode pembuatan model machine learning yang dapat
memproses data dalam jumlah besar dan bersifat sekuensial, oleh karena itu
ii
algoritma LSTM sangat baik untuk kebutuhan sistem prediksi yang berkaitan
dengan waktu. Pembuatan sistem dengan model LSTM dapat mempermudah
prediksi pergerakan pengguna jaringan 5G untuk memastikan layanan yang
diberikan selalu berada pada tingkat tinggi. Salah satu caranya adalah dengan
alokasi sumber daya ke daerah yang padat dengan pengguna layanan. Penggunaan
LSTM cukup rumit karena untuk menghasilkan model LSTM yang baik, banyak
factor yang menentukan seperti jumlah neuron pada lapisan, jumlah epoch
pelatihan, hingga jumlah data. Konfigurasi LSTM berubah-ubah tergantung
berbagai factor yang memengaruhinya, sehingga dianggap sebagai model yang
cukup sulit untuk mendapatkan hasil pelatihan yang akurat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah model machine
learning berbasis LSTM yang dapat memprediksi pergerakan pengguna layanan
seluler selama jangka waktu tertentu dengan akurat. Proses penyusunan model
membutuhkan percobaan konfigurasi berbagai lapisan model untuk memastikan
model yang digunakan adalah model yang paling akurat. Model yang dibuat akan
menerima masukan sebanyak 50 titik koordinat dan akan mengeluarkan hasil
prediksi sebanyak 10 titik pada satu waktu. Fokus utama adalah membuat model
LSTM dengan konfigurasi yang tepat sehingga dapat memprediksi pergerakan
dengan akurat dan membantu prediksi untuk manajemen alokasi sumber daya sel
BTS pada daerah yang akan naik tingkat kepadatannya.
Hasil penelitian yang akan ditampilkan berupa pemetaan trayek beserta koordinat
hasil prediksi sebagai perbandingan tingkat akurasi prediksi model. Sistem pada
penelitian ini akan terbagi menjadi 2, yaitu model prediksi dan tampilan hasil
prediksi. Pelatihan model menggunakan dataset dari Grab-Posisi berupa jutaan titik
koordinat yang berasal dari trayek perjalanan pengguna aplikasi ojek online Grab.
Penelitian ini akan membuktikan bahwa penggunaan model dengan metode LSTM
dapat memprediksi pergerakan pengguna layanan jaringan 5G secara cukup akurat
dan dapat membantu Perusahaan penyedia layanan seluler dalam mitigasi
pergerakan pengguna serta menurunnya kualitas layanan jaringan seluler.