Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam proses perekrutan kandidat dalam pengumpulan sumber daya manusia oleh
sebuah organisasi, diperlukan serangkaian tahap untuk memilih kandidat yang
berkompetensi. Salah satu tahap dalam perekrutan kandidat yang dapat diefisienkan
dengan pembelajaran mesin adalah proses wawancara. Dengan pembelajaran
mesin, kompetensi yang dimiliki oleh kandidat melalui jawaban wawancaranya
dipetakan ke dalam kamus kompetensi yang dimiliki oleh organisasi.
Model penilaian kompetensi dibangun dengan encoder yang bersifat pre-trained
dalam dua buah arsitektur yang berbeda, yaitu bi-encoder dan cross-encoder, untuk
melakukan klasifikasi kompetensi kandidat berdasarkan transkrip wawancara yang
didapat dan kamus kompetensi yang dimiliki oleh organisasi. Model penilaian
kompetensi mendukung adanya pembelajaran berlanjut dengan paradigma
pembelajaran aktif dengan menggunakan fungsi akuisisi PowerBALD. Model
penilaian kompetensi kemudian menjadi bagian dari subsistem penilaian
kompetensi dengan menyediakan API yang dapat diakses oleh subsistem lain.
Pembelajaran aktif pada model penilaian kompetensi dievaluasi dengan ukuran data
pool berukuran 28 buah dan akuisisi data hingga 20 buah. Fungsi akuisisi
PowerBALD dalam evaluasi menunjukkan performa yang lebih buruk
dibandingkan dengan fungsi akuisisi acak. Model bi-encoder yang digunakan
memberikan nilai akurasi 37,5% sebagai pre-trained dan akurasi menaik selama
pembelajaran aktif hingga 52,1%, sedangkan model cross-encoder yang digunakan
memiliki akurasi 62,5% sebagai pre-trained dan akurasi menurun hingga 50%.
Subsistem penilaian kompetensi berhasil dikembangkan dan diintegrasikan
subsistem aplikasi web. Dengan adanya pembelajaran aktif, model penilaian
kompetensi dapat terus dilatih dengan data akuisisi yang diberi label.