Penelitian ini mengevaluasi penggunaan teknik diagnostik Chan Plot untuk mengidentifikasi mekanisme produksi air, khususnya water coning, di lapangan minyak Indonesia. Produksi air yang berlebihan akibat water coning dan channeling merupakan tantangan utama dalam operasi produksi minyak, yang dapat mengurangi produktivitas sumur dan meningkatkan biaya operasi. Dengan menggunakan simulasi perangkat lunak CMG, Chan Plot diterapkan pada model reservoir dengan berbagai konfigurasi lapisan, termasuk reservoir multilayer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chan Plot dapat secara efektif mengidentifikasi water coning pada reservoir dengan satu atau dua lapisan, di mana slope negatif pada grafik WOR' mengindikasikan fenomena tersebut.
Namun, pada reservoir dengan tiga lapisan, metode ini menunjukkan keterbatasan, karena hasil diagnostik mengindikasikan adanya channeling pada salah satu lapisan, meskipun secara keseluruhan mekanisme water coning masih terdeteksi. Selain itu, peningkatan permeabilitas reservoir ditemukan berdampak pada laju alir dan tekanan gradien di sekitar sumur, yang mempengaruhi nilai slope WOR' dan mempercepat terjadinya water coning. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sementara Chan Plot efektif dalam kondisi sederhana, metode ini mungkin memerlukan penyesuaian atau tambahan diagnostik untuk kondisi reservoir yang lebih kompleks.