Data, saat ini, tidak hanya dipandang sekedar elemen pendukung, melainkan sebagai aset
yang dapat menciptakan kemampuan bersaing yang signifikan, sehingga kemampuan
memanfaatkan dan menganalisis data mengambil peranan penting untuk pengembangan
perusahaan. Pandemi COVID-19 yang dengan cepat menjadikan transisi dari pasar
tradisional ke pasar digital, memaksa perusahaan untuk melakukan inovasi di pasar yang
terus berubah. Dengan lingkungan bisnis berkembang pesat, inovasi telah diidentifikasi
sebagai alat yang diperlukan untuk bertahan dalam pasar. Keberhasilan daya saing
perusahaan bergantung pada tingkat investasi pada teknologi digital dan keterampilan staf
terhadap penggunaan data, sehingga outcomes dari inovasi itu tepat sasaran sesuai
kebutuhan pelanggan, pasar, dan dapat menunjang kinerja perusahaan. Sektor kelistrikan
saat ini telah berinovasi dengan membangun sebuah aplikasi untuk pelanggan yang
diharapkan dapat menunjang kinerja pegawai. Dengan pengguna aktif selama lima tahun
pada angka 22% dibanding jumlah pelanggan total dan kesadaran perusahaan akan belum
siapnya terhadap disruptive technology, perlu dilakukan penelitian terkait penggunaan
data. pada perusahaan ini untuk mengambil langkah strateginya, salah satunya melakukan
inovasi.
Perusahaan perlu mengintegrasikan tiga dimensi data, yaitu human dimension,
technological dimension, dan managerial dimension pada perusahaannya untuk
membangun data-driven orientation yang akan berdampak pada outcomes inovasi.
Dengan orientasi ini perusahaan dapat mendefinisikan kembali strategi mereka melalui
penerapan budaya cerdas baru yang dapat mendesain ulang struktur organisasi, proses,
dan pengelolaan sumber daya, salah satunya data, dengan mengetahui kemampuan yang
dimilikinya saat ini. Selain kemampuan perusahaan berupa data-driven orientation yang
iii
dapat menumbuhkan inovasi di perusahaan, perusahaan perlu memiliki kemampuan lain
untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam menghadapi perubahan yang
terus-menerus dalam pasar, teknologi, dan faktor lingkungan lainnya, yaitu dengan
dynamic capability. Ketika perusahaan memiliki dynamic capability, perusahaan dapat
tetap relevan dan memiliki daya saing di pasar yang terus berubah. Tujuan utama dari
penelitian ini adalah mengembangkan model model pengaruh data-driven orientation
terhadap innovation outcomes. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
unsur yang membentuk kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan inovasi yang
berbasis data dan menganalisis efek mediasi dynamic capability terhadap data-driven
orientation dan innovation outcomes.
Responden pada penelitian ini adalah unit organisasi yang diwakilkan oleh satu responden
tiap unit. Total responden pada penelitian ini adalah 66 responden. Data yang terkumpul
kemudian diuji menggunakan Partial Least Square Structural Modelling (PLS-SEM)
dengan perangkat lunak smartPLS 3.2.9. Hasil penelitian menyebutkan bahwa data-
driven orientation berpengaruh terhadap innovation outcomes baik langsung maupun
melalui mediasi dynamic capability. Adapun unsur yang signifikan terhadap data-driven
orientation adalah human dimension dan technological dimension. Satu penemuan
menarik dari penelitian ini adalah manager dimension tidak signifikan terhadap data-
driven orientation pada perusahaan ini. Hal ini terjadi karena unit sampel memiliki aliran
pendapatan yang besar dan pasti.