Perkembangan Ekosistem Layanan Digital tumbuh pesat seiring dengan era internet
yang meningkatkan konektivitas berbagai sistem. Penelitian menunjukkan
kebutuhan signifikan akan platform yang mendukung konektivitas layanan dalam
ekosistem ini. Platform semacam itu tidak hanya memfasilitasi konektivitas tetapi
juga menjadi fondasi untuk inovasi produk dan jasa. Salah satu contoh ekosistem
layanan digital adalah Smart City. Plaform penelitian sebelumnya bertujuan
membangun platform spesifik seperti smart energi, smart transportasi, dan lainnya,
tetapi tidak dapat digunakan untuk klaster lainnya. Penelitian ini bertujuan
membangun platform umum untuk implementasi Smart City dengan menggunakan
arsitektur Microservice yang bersifat generik, memiliki agilitas, dan memudahkan
pengembangan. Dampak yang diharapkan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya
pengembangan Smart City.
Metodologi yang digunakan adalah Design Research Methodology (DRM), yang
terdiri dari klarifikasi penelitian, studi deskriptif I, studi preskriptif, dan studi
deskriptif II. Pada studi deskriptif I, dihasilkan model deskriptif seperti arsitektur
referensi platform, model referensi, dan model dampak awal. Selanjutnya, studi
preskriptif menghasilkan pengembangan prototipe platform dan pengujian dengan
skenario nyata di Smart Health Kota Bandung. Platform ini terdiri dari 6 subplatform
dan 26 Microservice. Tahap terakhir, studi deskriptif II, melibatkan
validasi dan evaluasi arsitektur referensi platform menggunakan pendapat ahli
untuk mendapatkan model dampak akhir, yang menunjukkan bahwa platform
memenuhi kriteria generik, agile, dan memudahkan pengembangan. Pendekatan
perancangan yang digunakan penelitian ini adalah pola perangkat lunak.
Perancangannya mengikuti hirarki dari tingkat permodelan arsitektur perangkat
lunak mulai dari meta-meta-architecture, meta-architecture, architecture, dan
application. Arsitektur referensi adalah model deskriptif pada metodologi arsitektur
referensi yang didasarkan dari meta-meta-architecture platform. Pendukung
penelitian desain ini adalah dengan perancangan prototipe (arsitektur kongkret),
pengembangan prototipe platform mengunakan arsitektur referensi (aplikasi) dan
uji coba mengunakan skenario nyata Smart City.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian berhasil mendapatkan rancangan
arsitektur referensi platform perangkat lunak berbasis microservice untuk
implementasi di Smart City. Kriteria harus dipenuhi oleh arsitektur referensi
ii
platform adalah platform umum yang memiliki sifat generik, agilitas, dan
memudahkan pengembangan. Pengujian arsitektur referensi platform diakukan
dengan menggunakan expert opinion untuk mengevaluasi pemenuhan kriteria dan
mengetahui dampak implementasi di Smart City. Dampak yang diprediksi para ahli
berdampak pada efisien biaya pengembangan platform serta sisi clientnya dan
peningkatan kecepatan pengembangan. Penelitian ini juga merekomendasikan
metode perancangan arsitektur referensi berbasis Microservice dan metode
pengembangan platform perangkat lunak berbasis Microservice untuk ekosistem
layanan digital. Metode ini telah diujicobakan dan menghasilkan prototipe platform
yang berhasil. Saran untuk penelitian lanjutan adalah menguji apakah platform
yang dikembangkan dapat digunakan untuk membangun ekosistem layanan digital
lainnya.