digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Liquefied petroleum gas (LPG) merupakan salah satu produk bahan bakar gas yang masif digunakan di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 87,12% rumah tangga di Indonesia menggunakan LPG untuk memasak pada tahun 2022. Pada tahun 2022, konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8,2 juta ton. Perusahaan milik negara, yang kemudian disebut sebagai PT X, menguasai kegiatan bisnis hilir gas bumi di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 97%. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatur harga patokan LPG 3 kg dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 253.K/12/MEM/2020. Dalam dokumen tersebut tercantum harga standar untuk biaya angkut kapal, yaitu sebesar US$50,11/MT. Saat ini, biaya angkut LPG yang dikelola oleh PT X berada jauh di atas standar, yaitu sebesar US$105,76/MT pada 2022. Selisih biaya yang dihasilkan menjadi kerugian bagi PT X karena melebihi nominal subsidi yang bisa dibayar oleh pemerintah. Hal tersebut disebabkan oleh tidak optimalnya jaringan rantai pasok eksisting yang mencakup aktivitas suplai LPG menggunakan kapal dan distribusi LPG menggunakan truk tangki. Penelitian ini bertujuan untuk meminimasi biaya rantai pasok LPG dengan melakukan optimisasi pola suplai dan distribusi PT X. Digunakan pemrograman linier untuk menentukan volume suplai dan distribusi yang optimal pada jaringan rantai pasok LPG nasional PT X. Tingkat keputusan yang menjadi fokus dalam penelitian ini berada di level taktikal. Berdasarkan solusi optimal model, diperoleh penghematan biaya rantai pasok sebesar 2,45% dibandingkan dengan biaya rantai pasok eksisting.