Deteksi bakteri tahan asam atau acid-fast bacilli (AFB) dari Mycobacterium tuberkulosis (MTB)
pada sampel dahak yang telah diwarnai Ziehl-Neelsen (ZN) secara mikroskopis merupakan hal
yang penting dalam mendiagnosa penyakit TB. Pada rutinitasnya, para ahli patologi banyak
menghadapi tantangan yang dapat mengakibatkan kesalahan diagnosis, seperti bentuk AFB-MTB
yang heterogen, tampilan warna AFB-MTB yang bervariasi, variasi intensitas pewarnaan ZN, dan
proses pemindaian setiap Field of View (FoV) menggunakan mikroskop konvensional sangat
memakan waktu dan beresiko terjadinya human error karena tergantung konsentrasi mata. Untuk
mengatasi masalah ini, peneliti mengusulkan metode berbasis algoritma You Only Look Once v7
(YOLOv7) dalam membuat computer-aided diagnosis (CAD) penyakit tuberculosis (TB). CAD-
TB ini mengklasifikasikan sampel dahak yang telah diwarnai ZN ke dalam skala International
Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD) menjadi negatif, scanty, TB1+, TB2+,
dan TB3+. Langkah awal dari CAD-TB adalah mendeteksi AFB-MTB pada setiap lapang
pandang, deteksi ini dilakukan secara digital pada citra sampel dahak dengan pewarnaan ZN.
Setelah dideteksi dan dihitung jumlah AFB-MTB pada setiap lapang pandang, kemudian dipetakan
pada skala IUATLD menjadi lima kelas. Untuk mendukung CAD-TB, pada penelitian ini juga
membuat database baru, yaitu Microscopic Imaging Database of Tuberculosis Indonesia (MIDTI).
MIDTI diakuisisi secara Whole Slide Imaging (WSI) sesuai pedoman WHO dan skala IUATLD
dengan sistem pemindai mikroskop Olympus CX-31 terkoneksi dengan DSLR 700D yang
difasilitasi oleh Institut Teknologi Bandung. Dari hasil pengujian klasifikasi 40 sampel dahak uji
pada MIDTI ke dalam skala IUATLD menggunakan algoritma YOLOv7-RepVGG, diperoleh
tingkat presisi 93.75%, sensitifitas atau recall 96.77%, F1-score 95.24%, spesifisitas 77.78%, dan
tingkat akurasi 92.50%. Setiap hasil pengujian pada penelitian disertasi ini telah divalidasi oleh
tim ahli patologi di laboratorium mikrobiologi Research Center for Care and Control of Infectious
Disease, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran (RC3ID FK UNPAD), Bandung. Adapun
peluang untuk penelitian kedepannya adalah yang pertama dari sisi metode deteksi AFB-MTB,
perlu pengembangan ataupun optimasi dari algoritma yang digunakan sehingga dapat menghitung
secara presisi dalam mendeteksi jumlah AFB-MTB yang berkoloni. Peluang yang kedua adalah
membuat auotomatic scanner baru ataupun mengintegrasikan metode deteksi dengan auotomatic
scanner yang sudah ada pada penelitian sebelumnya.