digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pentingnya kesejahteraan fisik, mental, dan sosial ditekankan dalam standar kesehatan dan koordinasi kesehatan masyarakat global yang telah dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun 1948. Menurut WHO, sehat adalah kondisi kesejahteraan mental, fisik, dan sosial yang utuh, bukan hanya ketiadaan penyakit atau disabilitas. Dalam masyarakat yang penuh tekanan saat ini, kesehatan mental sering kali terancam. Kesepian adalah masalah kesehatan mental yang umum, yang jika diabaikan, dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk stres berlebihan, depresi, masalah kesehatan fisik, dan penurunan kognitif. Selain itu, kesepian dapat menghambat pertumbuhan sosial dan emosional seseorang dengan menyebabkan rendahnya harga diri, isolasi sosial, dan tindakan berbahaya yang didorong oleh kebutuhan akan pengakuan. Untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB), Direktorat Kemahasiswaan ITB (Ditmawa ITB) menyediakan Layanan Konseling (BK ITB). Salah satu program penting di dalamnya adalah Pendamping Sebaya (PS ITB), yang bertujuan memberikan bantuan awal kepada mahasiswa yang menghadapi masalah emosional. Karena mahasiswa yang tergabung dalam PS ITB bukanlah tenaga medis profesional, peningkatan manajemen dan pengawasan dalam layanan ini diperlukan agar prosedur pendampingan lebih terstruktur dan mencegah pembebanan berlebih pada PS ITB. Keluhan umum termasuk koordinasi yang lambat antar anggota dalam merespons tugas dan pelaporan hasil interaksi yang kurang terarah. Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengembangkan sebuah sistem informasi untuk manajemen dan pengawasan program layanan PS ITB. Tujuannya adalah menyediakan metode bagi PS ITB untuk input data ke dalam sistem informasi, memastikan data tersebut akurat, dan memberikan batasan akses data bagi BK ITB untuk membaca. Untuk meningkatkan pengawasan dan transparansi kegiatan PS ITB, tugas akhir ini juga berupaya menciptakan sistem informasi yang memungkinkan akses terbatas bagi BK ITB untuk membaca dan mengevaluasi kinerja PS ITB. ii Untuk menjamin bahwa kebutuhan dan preferensi pengguna terpenuhi, penelitian ini menggunakan desain yang terpusat pada pengguna sebagai metodologi perancangan, bekeja sama dengan pengguna untuk memastikan kebutuhan fungsionalnya terpenuhi. Wawancara mendalam dengan BK ITB dilakukan untuk mendukung pengujian secara fungsional dan kegunaan untuk mendapatkan umpan balik kualitatif tentang efektivitas sistem yang dikembangkan. Hasil implementasi aplikasi web bernama Peer Supervision App dapat disimpulkan bahwa sistem input data oleh PS ITB dirancang untuk memastikan kelengkapan informasi dan membatasi akses BK ITB hanya pada jadwal dan laporan pendampingan, tanpa dapat mengubah data dan melihat identitas asli dampingan. Admin PS ITB memiliki akses penuh ke antrian dampingan masuk, sementara BK ITB dapat memantau statistik kegiatan secara anonim. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini berfungsi dengan baik, layak digunakan, dan diterima oleh pengguna.