LiNi0,9Mn0,05Al0,05O2 (NMA955) merupakan katode kaya nikel bebas kobalt yang
sangat menjanjikan untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga kobalt.
Peningkatan komposisi nikel pada material katode kaya nikel (Ni?80%) dapat
meningkatkan kapasitas spesifik dan menurunkan biaya produksi material katode.
Material katode dengan kandungan nikel tinggi mampu menyimpan kapasitas
spesifik sebesar 180-220 mAh g-1
, yang dapat meningkatkan efisiensi baterai.
Namun material katode kaya nikel seperti NMA955 masih memiliki beberapa
kekurangan yang menghambat komersialisasinya seperti tingkat pencampuran
kation yang tinggi dan degradasi kapasitas yang cepat. Metode sintesis memiliki
dampak yang sangat signifikan terhadap struktur dan sifat elektrokimia material
katode NMA955. Kopresipitasi menjadi salah satu metode yang banyak digunakan
karena dapat menghasilkan partikel dengan ukuran dan persebaran yang seragam.
Konsentrasi agen pengompleks menjadi faktor yang sangat penting dalam metode
kopresipitasi, yang secara langsung mempengaruhi proses pertumbuhan kristal dan
pembentukan morfologi partikel. Ukuran partikel yang seragam, kristalinitas yang
baik, dan morfologi partikel menjadi pertimbangan yang utama untuk mendapatkan
material katode baterai dengan performa yang unggul. Penelitian ini melaporkan
optimasi konsentrasi agen pengompleks terhadap performa material katode kaya
nikel bebas kobalt yang disintesis dengan metode kopresipitasi. Material prekursor
yang digunakan berbasis logam sulfat dengan konsentrasi agen pengompleks yang
divarasikan dari 0,6-1,5 M. Hasil karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD)
menunjukkan puncak-puncak material NMA955 yang disintesis bersesuaian
dengan puncak LiNiO2 yang mengindikasikan material memiliki struktur layered
hexagonal dengan space group R3?m. Rasio intensitas puncak I(003)/I(104) yang
melebihi 1,2 memberikan indikasi bahwa seluruh variasi sampel menunjukkan
tingkat pencampuran kation yang minim. Seluruh variasi sampel memiliki
keteraturan layered hexagonal yang baik, tergambar dari nilai R-Factor yang
mendekati 0,5. Selain itu splitting pada puncak (008) dan (110) menandakan
penambahan Mn-Al mampu mendukung terbentuknya struktur layered. Partikel
yang terbentuk memiliki morfologi terdiri dari partikel berbentuk polihedron yang
teraglomerasi dengan ukuran 200-600 nm. Ukuran partikel yang ideal dan
kristalinitas yang baik pada material katode NMA955 memungkinkan difusi ion Li+ dan konduksi elektron yang baik sehingga menghasilkan kinerja baterai yang
optimal. Hasil pemetaan EDS menunjukkan unsur Al terdistribusi seragam pada
seluruh sampel. Sebaran Al yang seragam memainkan peran penting dalam
kestabilan struktur dan kinerja elektrokimia material katode NMA955. Pengujian
performa elektrokimia dilakukan pada rentang tegangan 2,75-4,3 V dengan metode
charge-discharge. Pengujian siklus pertama dilakukan pada rapat arus 0,1 C. Initial
discharge capacity material katode NMA955 pada variasi NH3 0,6 M, 0,9 M, 1,2
M, dan 1,5 M sebesar 140,60 mAh g-1
, 167,08 mAh g-1
, 185,51 mAh g-1
, 164,25
mAh g-1
berturut-turut. Rapat arus yang divariasikan setiap 5 siklus pada 0,1 C, 0,2
C, 0,3 C, 0,5 C, 1 C, 2 C, 5C digunakan untuk menguji performa rate capability,
material NMA955 yang disintesis dengan konsentrasi amonia 1,2 M (NMA955
NH3 1,2 M) mampu menghantarkan kapasitas sebesar 110,30 mAh g-1
pada rapat
arus tinggi yaitu 5 C. Lebih lanjut, material NMA955 NH3 1,2 M mampu
mempertahankan kapasitas spesifik sebesar 142,88 mAh g-1
setelah 100 siklus.
Hasil uji Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) mengonfirmasi bahwa
konsentrasi NH3 dapat mempengaruhi nilai hambatan transfer muatan (Rct), NH3
1,2 M merupakan konsentrasi yang tepat untuk mendapatkan nilai hambatan paling
kecil. Hasil karakterisasi dan analisis Cyclic Voltametry (CV) menunjukkan
material katode NMA955 NH3 1,2 M memiliki polarisasi paling kecil, koefisien
difusi ion Li+
paling besar, dan reversibilitas reaksi yang paling baik. Hal ini
mempertegas bahwa material NMA955 NH3 1,2 M memiliki performa elektrokimia
paling unggul diantara variasi lainnya.