ALYA DZAKIA
PUBLIC Latifa Noor
ALYA DZAKIA
EMBARGO  2027-09-10 
EMBARGO  2027-09-10 
ALYA DZAKIA
EMBARGO  2027-09-10 
EMBARGO  2027-09-10 
ALYA DZAKIA
EMBARGO  2027-09-10 
EMBARGO  2027-09-10 
ALYA DZAKIA
EMBARGO  2027-09-10 
EMBARGO  2027-09-10 
ALYA DZAKIA
EMBARGO  2027-09-10 
EMBARGO  2027-09-10 
ALYA DZAKIA
EMBARGO  2027-09-10 
EMBARGO  2027-09-10 
ALYA DZAKIA
PUBLIC Latifa Noor
Emulsi memiliki peran penting dalam industri makanan. Pengembangan emulsi terus
dilakukan baik dari segi keamanan, multifungsi, serta kemampuan stabilitas. Emulsi
Pickering yang distabilkan oleh partikel padat dapat menjawab kebutuhan tersebut dengan
sifatnya yang lebih unggul dibandingkan emulsi konvensional. Pati, dengan keberadaan
yang melimpah, menjadi salah satu biomolekul yang digunakan sebagai bahan penstabil
emulsi Pickering. Sifat pati umumnya adalah hidrofilik dan memiliki ikatan hidrogen
yang banyak. Namun, kelarutannya yang rendah dalam air akan mengakibatkan
pembentukan agregat sehingga diperlukan modifikasi untuk meningkatkan aktivitas
permukaan dan kemampuan stabilitasnya. Pengembangan modifikasi pati dengan
monomer anionik yaitu kalium 3-sulfopropil metakrilat melalui metode kopolimerisasi
cangkok dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Modifikasi ini memberikan
penghalang ruang yang kuat untuk mencegah terjadinya penggabungan tetesan pada
antarmuka minyak-air. Pada penelitian ini, pati diperoleh dari hasil isolasi tanaman
singkong dengan rendemen sebesar 9,4% (b/b). Proses modifikasi pati dilakukan dengan
memanfaatkan gelombang mikro dalam atmosfer nitrogen. Produk yang dihasilkan adalah
pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil metakrilat) yang divariasikan pada derajat polimerisasi
(DPn) teoritis 10, 20, 40, dan 60. Diperoleh rendemen untuk masing-masing DPn teoritis
tersebut sebesar 58,6%; 54,7%; 76,6%; dan 70,0% (b/b) serta persen pencangkokan
berturut-turut sebesar 328%, 645%, 1913%, dan 2624%. Berdasarkan karakterisasi FTIR
terhadap produk pati-g-poli(kalium 3- sulfopropil metakrilat), diperoleh puncak baru
pada bilangan gelombang 1700 cm?? yang menunjukkan vibrasi ulur C=O.
Karakterisasi XRD dari produk menunjukkan puncak khas 2? pada 17,4º dan 25º yang
berasal dari monomer kalium 3- sulfopropil metakrilat dan memiliki sifat amorf seperti
pati. Berdasarkan uji pengamatan visual sistem emulsi minyak kelapa murni (Virgin
Coconut Oil, VCO) dalam air dengan rasio volume 1:9, diketahui bahwa produk pati-g
poli(kalium 3-sulfopropil metakrilat) DPn teoritis 60 memberikan hasil yang paling stabil.
Kestabilan tersebut diukur terhadap waktu, suhu penyimpanan, guncangan, dan kondisi
pH tertentu. Analisis ukuran partikel (Particle Size Analyzer, PSA) menunjukkan
penurunan ukuran diameter tetesan emulsi seiring kenaikan pH. Berdasarkan analisis
potensial zeta, diperoleh muatan permukaan emulsi yang semakin negatif pada pH yang
lebih tinggi. Nilai konsentrasi misel kritis untuk DPn teoritis 40 dan 60 berturut-turut
diperoleh pada konsentrasi 0,25% dan 0,40% (b/v).