digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MAULANA MAHFUD
PUBLIC Latifa Noor

MAULANA MAHFUD
EMBARGO  2027-08-19 

MAULANA MAHFUD
EMBARGO  2027-08-19 

MAULANA MAHFUD
EMBARGO  2027-08-19 

MAULANA MAHFUD
EMBARGO  2027-08-19 

MAULANA MAHFUD
EMBARGO  2027-08-19 

MAULANA MAHFUD
EMBARGO  2027-08-19 

MAULANA MAHFUD
PUBLIC Latifa Noor

Bifasik kalsium fosfat (BCP) merupakan komposit yang terdiri dari campuran fasa HA (Hidroksiapatit) yang kurang larut dan fasa ?-TCP (?-trikalsium fosfat) yang mudah larut dalam air. Pengembangan BCP telah banyak dilakukan sebagai material cangkok tulang, pelapis implan logam, kerangka dalam rekayasa jaringan, dan penghantar obat. Upaya untuk meningkatkan sifat biologis BCP telah dilakukan melalui penambahan polimer, kaca bioaktif, dan dopan ionik. Dalam penelitian telah dilakukan sintesis BCP terdoping ion Sr2+ dan Ag+ (BCP-SrAg), analisis pengaruh kedua ion tersebut terhadap perubahan parameter kisi BCP, serta kemampuan pembentukan apatit produk melalui uji in vitro. Komposit BCP diperoleh dari HA dan ?-TCP yang disintesis secara mekanokimia dengan perbandingan massa HA:?TCP sebesar 60:40. HA murni diperoleh dari reaksi pengendapan antara larutan Ca(NO3)2 dan larutan (NH4)2HPO4, dengan rasio Ca/P 1,67, pH larutan 10, dan reaksi berlangsung pada suhu 40 oC selama 4 jam. Sedangkan ?-TCP diperoleh dari reaksi pengendapan antara larutan Ca(NO3)2 dan larutan (NH4)2HPO4, dengan rasio Ca/P 1,50, pH larutan 9, dan reaksi berlangsung pada 25 oC selama 2 jam. Modifikasi HA terdoping ion Sr2+ dan ion Ag+ dilakukan dengan menambahkan Sr(NO3)2 dan AgNO3 sebanyak 10% dari mol Ca(NO3)2 pada proses sintesis HA. Produk reaksi pengendapan tersebut dikalsinasi pada 800 oC selama tiga jam. Analisis parameter kisi dari difraktogram Difraksi Sinar-X Serbuk (PXRD) tiap produk menunjukkan penambahan dopan ion Sr2+ meningkatan parameter kisi a dan c, sedangkan penambahan dopan Ag+ tidak memberikan perubahan parameter kisi untuk HA dan ?-TCP. Hasil Mikroskop Elektron Pindai (SEM) menunjukkan dua kelompok partikel, yang berukuran besar (~4,6 ± 0,4 µm) dan berukuran kecil (~1,7 ± 0,2 µm), dengan BCP-SrAg memiliki jumlah kelompok partikel berukuran kecil relatif lebih banyak dibandingkan BCP. Hasil analisis spektrum Spektroskopi Energi Dispersif (EDS) menunjukkan adanya kadar dopan Sr2+ sebanyak 1,65 ± 0,04 %at dan Ag+ sebanyak 0,09 ± 0,50 %at pada BCP-SrAg. Pengujian in vitro melalui perendaman produk dalam Cairan Tubuh Tiruan (SBF) dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan dopan terhadap pembentukan apatit. Hasil visualisasi SEM menunjukkan pembentukan apatit yang lebih sedikit pada BCP-SrAg dan analisis spektrum EDS menunjukkan penurunan rasio Ca/P pada BCP-SrAg setelah perendaman.