Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Kemacetan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan utama dalam bidang
transportasi karena membawa berbagai dampak negatif. Dengan bantuan
kecerdasan buatan, klasifikasi kemacetan dapat dilakukan dengan memanfaatkan
video CCTV lalu lintas. Hasil klasifikasi tersebut dapat disampaikan kepada pihak
yang terkait agar kemacetan yang terjadi dapat segera ditangani.
Algoritma YOLO dapat digunakan untuk melakukan segmentasi area jalan dan
mendeteksi kendaraan yang tertangkap dalam video CCTV. Berdasarkan hasil
pendeteksian kendaraan, dapat dilakukan pengukuran berbagai fitur citra lalu lintas
untuk mendapatkan gambaran kondisi lalu lintas secara komprehensif. Fitur-fitur
citra lalu lintas yang diukur mencakup aliran, okupansi, kepadatan, dan kecepatan
lalu lintas. Hasil pengukuran tersebut dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi
status lalu lintas.
Implementasi metode klasifikasi kemacetan dilakukan dengan bahasa
pemrograman Python. Model segmentasi area jalan dan pendeteksian kendaraan
diperoleh dengan melakukan pelatihan pada model pralatih YOLO versi 8. Fitur
aliran dapat diukur dengan menghitung jumlah kendaraan yang tertangkap kamera
CCTV, fitur okupansi dapat diukur dengan menghitung rasio piksel kendaraan
terhadap area jalan, fitur kepadatan diukur dengan mengekstrak nilai invers
perkalian properti korelasi dari gray level co-occurrence matrix (GLCM), dan fitur
kecepatan diukur dengan memanfaatkan pyramidal Lucas-Kanade optical flow.
Hasil pengukuran fitur-fitur yang ada kemudian dimanfaatkan untuk melakukan
klasifikasi status lalu lintas dengan memanfaatkan jaringan saraf tiruan.
Berdasarkan hasil pengujian, metode klasifikasi kemacetan dengan bantuan
algoritma YOLO untuk segmentasi area jalan dan pendeteksian kendaraan mampu
melakukan klasifikasi status lalu lintas dengan nilai akurasi 84,75%, precision
84,66%, recall 84,75%, dan F1-score 84,69%.