Salah satu dampak negatif dari keberadaan industri tekstil adalah limbah logam yang
dihasilkan dari proses pemberian warna, contohnya kromium yang dapat merusak
ekosistem dan kesehatan makhluk hidup. Oleh karena itu, dibutuhkan pengolahan limbah
logam, salah satunya dengan adsorpsi. Untuk meningkatkan penggunaan biomassa,
adsorpsi logam berat dapat dilakukan dengan memanfaatkan adsorben dari biomassa,
contohnya biji trembesi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat adsorben berbahan biji
trembesi untuk adsorpsi logam kromium dan menentukan parameter adsorpsi yang
memberikan performa adsorpsi terbaik. Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan
adsorben, pengujian adsorpsi, penentuan performa adsorpsi, dan karakterisasi adsorben.
Karbon aktif yang dibuat melalui proses karbonisasi dan aktivasi akan membentuk karbon
aktif yang dapat digunakan sebagai adsorben. Adsorben tersebut diujikan melalui
pengontakkan dengan larutan kromium dalam gelas beaker secara batch kemudian
dihitung persentase adsorpsi dan kapasitas adsorbennya. Karakterisasi adsorben yang
dilakukan mencakup luas dan bentuk permukaan, serta gugus fungsional adsorben.
Parameter adsorpsi yang divariasikan meliputi temperatur karbonisasi 200-600°C dan
tanpa karbonisasi, jenis aktivator HCl, H3PO4, dan NH4Cl (masing-masing 1 M),
konsentrasi umpan 20-40 ppm, waktu kontak dengan variasi 30-120 menit, serta
konsentrasi adsorben 0,5-1,5 gram per 100 mL larutan. Seluruh percobaan dilakukan di
Laboratorium Institut Teknologi Bandung. Hasil percobaan menunjukkan variasi
treatment yang optimal pada adsorben adalah tanpa karbonisasi dan aktivasi dengan HCl.
Treatment tersebut menghasilkan adsorben dengan luas permukaan 0,3 m2/gram
berdasarkan uji BET dengan bentuk permukaan yang sangat berpori berdasarkan hasil uji
SEM. Berdasarkan uji FTIR, gugus fungsional yang ada pada adsorben oleh gugus fungsi
hidroksil, metil, karbonil, dan nitro. Kondisi optimal untuk proses adsorpsi logam
kromium dengan adsorben yang telah di-treatment yaitu konsentrasi umpan 40 ppm,
waktu kontak 30 menit, dan konsentrasi adsorben 1 gram/100 mL larutan. Proses adsorpsi
paling optimal tersebut menghasilkan persentase adsorpsi sebesar 49% dengan kapasitas
adsorben 2,31 mg Cr / g adsorben.