digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi

Seiring perkembangan aplikasi yang pesat, arsitektur baru dalam pengembangan aplikasi diperlukan untuk mendukung tuntutan kebutuhan aplikasi. Arsitektur microservice hadir untuk menjawab keterbatasan arsitektur monolitik dalam membangun aplikasi yang semakin kompleks. Arsitektur microservice memungkinkan pengembangan aplikasi yang spesifik untuk tujuan tertentu dan dapat ditingkatkan secara individual. Berbagai teknologi hadir untuk menunjang arsitektur ini, seperti kubernetes yang merupakan alat orkestrasi sistem untuk mengotomasi proses deployment, scaling dan manajemen dari suatu aplikasi. Kehadiran kubernetes membuat arsitektur microservice menjadi semakin canggih dan membuka peluang yang besar untuk pengembangan aplikasi yang semakin masif. Natur microservice yang memecah aplikasi menjadi aplikasi yang lebih kecil dan independen membawa sebuah kebutuhan baru yaitu dibutuhkan sebuah metode untuk melakukan komunikasi antar service yang memungkinkan service-service yang terpisah ini saling terintegrasi, yang kemudian dikenal sebagai east-west communication. Teknologi service mesh hadir untuk membantu kubernetes dalam menyediakan layanan dan manajemen komunikasi antar service. Salah satu service mesh yang dikenal dan dipakai luas adalah Istio yang menerapkan arsitektur sidecar dalam implementasinya. Arsitektur tersebut menambah overhead dimana setiap service akan memiliki sidecar dalam pod-nya, yang berperan sebagai broker untuk mengirimkan dan menerima pesan. Penelitian ini berusaha mengoptimasi Istio dengan mengurangi overhead yang ditimbulkan dengan mengurangi jumlah sidecar yang terlibat dalam komunikasi microservice, tanpa mengurangi ataupun meniadakan communication policy enforcement yang dilakukan oleh Istio. Ditemukan bahwa dengan meminimalkan jumlah sidecar yang terlibat pada konteks studi, terdapat pengurangan end-to-end latency sebesar 20%, penurunan penggunaan CPU sebesar 10-42%, penurunan penggunaan RAM sekitar 22-43% dan penurunan tekanan I/O network 5- 7%. Maka dari itu disimpulkan bahwa optimasi Istio dapat dilakukan dengan meminimalkan jumlah sidecar yang terlibat dalam komunikasi.