DEWI TRIHANDAYANI
PUBLIC Latifa Noor
DEWI TRIHANDAYANI
EMBARGO  2027-08-02 
EMBARGO  2027-08-02 
DEWI TRIHANDAYANI
EMBARGO  2027-08-02 
EMBARGO  2027-08-02 
DEWI TRIHANDAYANI
EMBARGO  2027-08-02 
EMBARGO  2027-08-02 
DEWI TRIHANDAYANI
EMBARGO  2027-08-02 
EMBARGO  2027-08-02 
DEWI TRIHANDAYANI
EMBARGO  2027-08-02 
EMBARGO  2027-08-02 
DEWI TRIHANDAYANI
EMBARGO  2027-08-02 
EMBARGO  2027-08-02 
DEWI TRIHANDAYANI
PUBLIC Latifa Noor
Kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia dengan jumlah kematian mencapai
9,6 juta jiwa pada tahun 2018. Penelitian obat-obatan antikanker dari bahan alam semakin
berkembang pesat mengingat bahwa obat-obatan antikanker masih memiliki efek samping.
Salah satu kelompok senyawa alam yang telah diketahui memiliki potensi sebagai
antikanker adalah biflavonoid. Kelompok senyawa biflavonoid telah dilaporkan dari genus
Agathis. Salah satu genus Agathis yang merupakan endemik Indonesia yaitu Agathis
dammara. Kajian biflavonoid dari bagian daun dan ranting A. dammara yang tumbuh di
Cikole telah berhasil mengisolasi 15 senyawa biflavonoid, tujuh senyawa di antaranya
dilaporkan dapat menginhibisi enzim ?-sekretase (BACE-1) yang berperan dalam
pengobatan alzheimer. Selanjutnya, penelitian biflavonoid dari fraksi non polar-semi polar
daun A. dammara yang tumbuh di Bandung juga telah dilaporkan. Senyawa yang berhasil
diisolasi yaitu 7,4’,7’’,4’’’-tetra-O-metilkupresuflavon (3), dan 7,4’,7’’-tri-Ometilkupresuflavon (2), serta satu senyawa baru yaitu 4’,7’’,4’’’-tri-O-metilkupresuflavon
(6). Namun, fraksi semi polar-polar pada bagian daun A. dammara (Bandung) belum
diisolasi dan kajian mengenai aktivitas sitotoksiknya belum pernah dilaporkan. Selain itu,
di alam, biflavonoid dalam bentuk terprenilasi jarang ditemukan dan kajian bioaktivitasnya
terbatas. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah melakukan isolasi lanjutan, reaksi
transformasi, dan karakterisasi biflavonoid dari fraksi semi polar-polar daun A. dammara
yang tumbuh di Bandung, serta melakukan uji sitotoksiknya terhadap sel murin leukemia
P-388. Isolasi biflavonoid dilakukan dengan teknik kromatografi seperti kromatografi cair
vakum (KCV), kromatografi kolom gravitasi (KKG), dan kromatografi radial (KR). Pada
penelitian ini, telah berhasil diisolasi dua biflavonoid yaitu 7,4’,7’’-tri-Ometilkupresuflavon (2) sebanyak 59,6 mg dan senyawa 7-mono-O-metilkupresuflavon (7)
sebanyak 13,4 mg. Senyawa 7-mono-O-metilkupresuflavon (7) untuk pertama kali diisolasi
dari spesies A. dammara. Selanjutnya, senyawa utama hasil isolasi ditransformasi melalui
reaksi prenilasi dan diperoleh produk murni yang merupakan senyawa baru yaitu 4’’’-
O-prenil-7,4’,7”-tri-O-metilkupresuflavon (28) sebanyak 12,6 mg dengan rendemen
sebesar 69,4 %. Sementara itu, hasil uji sitotoksiktas terhadap sel murin leukemia P-388
menunjukkan bahwa ekstrak aseton daun A. dammara bersifat aktif dengan nilai IC50
5,52 µg/mL. Dua senyawa hasil isolasi yaitu senyawa 2 dan 7 masing-masing
menghasilkan nilai IC50 sebesar >100 µg/mL dan 6,23 µg/mL, serta senyawa hasil reaksi
transformasi (28) menghasilkan IC50 sebesar 23,06 µg/mL