digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ARDINE ZADA ALZENA
PUBLIC Latifa Noor

ARDINE ZADA ALZENA
EMBARGO  2027-07-23 

ARDINE ZADA ALZENA
EMBARGO  2027-07-23 

ARDINE ZADA ALZENA
EMBARGO  2027-07-23 

ARDINE ZADA ALZENA
EMBARGO  2027-07-23 

ARDINE ZADA ALZENA
EMBARGO  2027-07-23 

ARDINE ZADA ALZENA
EMBARGO  2027-07-23 

ARDINE ZADA ALZENA
PUBLIC Latifa Noor

Silika dapat dihasilkan melalui hidrolisis pada suasana basa melalui proses Stober dan memiliki dua gugus fungsi utama yaitu siloksan (Si-O-Si) dan silanol (Si-OH). Silika termodifikasi vinil dapat dihasilkan dari hidrolisis tetraetil ortosilikat (TEOS) dan vinil trimetoksisilan (VTMS) dengan amonia 25%(v/v). VTMS digunakan sebagai senyawa prekursor dan juga digunakan sebagai agen pemodifikasi permukaan silika. Hasil modifikasi silika-vinil kemudian dimanfaatkan sebagai fasa diam pengisi kolom Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Tujuan penelitian ini adalah untuk menyintesis silika yang termodifikasi vinil sebagai fasa diam KCKT dan menguji kinerjanya. Modifikasi silika-vinil dilakukan dengan dua metode, metode pertama sintesis silika termodifikasi vinil disintesis menggunakan prekursor VTMS dan metode kedua sintesis silika-vinil dilakukan dengan menyintesis terlebih dahulu silika dari TEOS kemudian memodifikasi permukaannya dengan menggunakan VTMS. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Karakterisasi SEM memberikan hasil yang lebih baik untuk silika pada metode kedua dengan bentuk bola spheric dan memiliki ukuran diameter sebesar 1,73 - 2,02 ?m. Identifikasi FTIR metode kedua memberikan hasil yang baik dengan teridentifikasinya sinyal siloksan (Si-O-Si) pada 1097 cm?1 pada silika dan 2850 cm?1 dan 2922 cm?1 merupakan vibrasi C-H pada silika-vinil. Identifikasi kualitatif dilakukan dengan adisi alkena dengan I2 juga menunjukkan terikatnya gugus vinil pada permukaan silika. Silika termodifikasi kemudian dimuat ke dalam kolom berukuran 50 mm x 4,6 mm. Uji kinerja dilakukan dengan pemisahan senyawa kafein dan parasetamol. Pemisahan optimum pada eluen MeOH:HOH 1:99 dengan laju alir sebesar 1 mL/min. Resolusi yang dihasilkan sebesar 1,80 dan selektifitas sebesar 1,52. Kurva kalibrasi yang dihasilkan memiliki nilai R2 sebesar 0,99156 untuk kafein dan 0,99431 untuk parasetamol.