digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Siswa di Indonesia masih memiliki level literasi sains yang rendah, sehingga perlu diadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul praktikum radiasi nuklir yang ditujukan untuk Sekolah Menengah Atas dan melakukan pemetaan serta analisis laju dosis radiasi lingkungan. Penelitian ini mencakup komparasi pengukuran radiasi dengan menggunakan alat yang berbeda dan mempertimbangkan pengaruh kondisi latar lingkungan terhadap pengukuran dengan melibatkan analisis menggunakan sumber Cs-137 (Cesium 137) dalam jarak yang berbeda dan bahan penghalang atau shielding. Metode pengembangan yang digunakan adalah ADDIE terdiri dari analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Batasan penelitian yang dilakukan sampai kepada tahap development, dengan pengembangan model pada proses pengukuran, pemetaan, perbandingan alat dan bahan praktikum. Pengukuran laju dosis radiasi dilakukan di lingkungan Institut Teknologi Bandung di 10 titik dengan variasi ketinggian alat ukur 0 cm dan 100 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan alat GMC 500+ dan Pocket Geiger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat GMC 500+ dengan ketinggian ukur 0 cm dari permukaan diperoleh rata-rata laju dosis radiasi 0.1365±0.0160 ?Sv/jam, dan pada ketinggian 100 cm diperoleh rata-rata laju dosis radiasi 0.1207±0.0163 ?Sv/jam. Alat Pocket Geiger dengan ketinggian alat ukur 0 cm dari permukaan menunjukkan rata-rata laju dosis radiasi 0.052±0.0154 ?Sv/jam dan pada ketinggian 100 cm diperoleh rata-rata laju dosis radiasi 0.043±0.0176 ?Sv/jam. Pengukuran rata-rata laju dosis radiasi pada permukaan latar yang berbeda telah dilakukan untuk mengetahui bahan latar belakang yang berbeda dengan hasil pada lantai granit 0.1983?Sv/jam, pavingblok 0.1215 ?Sv/jam, tanah 0.1683 ?Sv/jam, lantai beton 0.1238 ?Sv/jam, rumput 0.1294 ?Sv/jam, dan aspal 0.1314 ?Sv/jam. Untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap sumber radiasi dan bahan penghalang, telah dilakukan pengukuran dengan menggunakan sumber Cs-137 dengan variasi jarak dari 0 cm sampai 100 cm dan penggunaan bahan penghalang yang disimpan diantara sumber dan detector. Hasil dosis radiasi semakin berkurang seiring jarak detector semakin menjauh secara signifikan dan akibat pengaruh bahan penghalang.