Siswa di Indonesia masih memiliki level literasi sains yang rendah, sehingga perlu
diadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas tersebut. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul praktikum radiasi nuklir yang
ditujukan untuk Sekolah Menengah Atas dan melakukan pemetaan serta analisis
laju dosis radiasi lingkungan. Penelitian ini mencakup komparasi pengukuran
radiasi dengan menggunakan alat yang berbeda dan mempertimbangkan pengaruh
kondisi latar lingkungan terhadap pengukuran dengan melibatkan analisis
menggunakan sumber Cs-137 (Cesium 137) dalam jarak yang berbeda dan bahan
penghalang atau shielding. Metode pengembangan yang digunakan adalah ADDIE
terdiri dari analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Batasan
penelitian yang dilakukan sampai kepada tahap development, dengan
pengembangan model pada proses pengukuran, pemetaan, perbandingan alat dan
bahan praktikum. Pengukuran laju dosis radiasi dilakukan di lingkungan Institut
Teknologi Bandung di 10 titik dengan variasi ketinggian alat ukur 0 cm dan 100 cm
dari permukaan tanah dengan menggunakan alat GMC 500+ dan Pocket Geiger.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat GMC 500+ dengan ketinggian ukur 0 cm
dari permukaan diperoleh rata-rata laju dosis radiasi 0.1365±0.0160 ?Sv/jam, dan
pada ketinggian 100 cm diperoleh rata-rata laju dosis radiasi 0.1207±0.0163
?Sv/jam. Alat Pocket Geiger dengan ketinggian alat ukur 0 cm dari permukaan
menunjukkan rata-rata laju dosis radiasi 0.052±0.0154 ?Sv/jam dan pada
ketinggian 100 cm diperoleh rata-rata laju dosis radiasi 0.043±0.0176 ?Sv/jam.
Pengukuran rata-rata laju dosis radiasi pada permukaan latar yang berbeda telah
dilakukan untuk mengetahui bahan latar belakang yang berbeda dengan hasil pada
lantai granit 0.1983?Sv/jam, pavingblok 0.1215 ?Sv/jam, tanah 0.1683 ?Sv/jam,
lantai beton 0.1238 ?Sv/jam, rumput 0.1294 ?Sv/jam, dan aspal 0.1314 ?Sv/jam.
Untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap sumber radiasi dan bahan penghalang,
telah dilakukan pengukuran dengan menggunakan sumber Cs-137 dengan variasi
jarak dari 0 cm sampai 100 cm dan penggunaan bahan penghalang yang disimpan
diantara sumber dan detector. Hasil dosis radiasi semakin berkurang seiring jarak
detector semakin menjauh secara signifikan dan akibat pengaruh bahan penghalang.