digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2024 TA PP MOHAMAD RANA ARYA A. 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Tokyo street-fashion adalah budaya berbusana pemuda Jepang yang unik, karena pada gaya ini mereka tidak terpaku oleh tren fashion yang hanya fokus pada satu brand membuat mereka melakukan mix and match atau memodifikasi busana mereka sendiri, budaya ini menjadi simbol kebebasan dalam berbusana. Tokyo street-fashion terbagi menjadi 23 distrik di kota Tokyo tetapi distrik yang menjadi fokus adalah distrik Harajuku, pada distrik ini terdapat banyak sekali gaya busana street-fashion salah satu gaya tersebut adalah Visual Kei, Visual kei adalah gaya yang muncul karena pengaruh budaya punk rock Jepang dan band-band metal pada tahun 1980-an. Visual Kei menjadi bentuk paling penting untuk menggambarkan musik populer Jepang pada setiap masanya, Busana yang dikenakan mengambil banyak inspirasi dari Manga (Komik Jepang) dan Anime (Animasi Jepang). Selain budaya street-fashion saat ini Manga dan Anime sudah menjadi pop culture di seluruh dunia salah satunya adalah serial Dorohedoro, Dorohedoro adalah serial manga yang mengangkat tema post-apocalyptic dimana kota-kotanya hancur porak poranda membuat orang-orang di dunia ini memiliki gaya busana yang sangat unik dan terkesan berantakan. Fokus utama pada penelitian ini berupa memproduksi produk akhir dengan mentranslasikan gaya busana Harajuku Visual Kei menjadi selaras dengan visual dari Serial Manga dan Anime Dorohedoro dengan pendekatan teknik Hot Textile untuk menggabungkan serta mengeluarkan potensi dari dua budaya tersebut. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui proses survei, dokumentasi, dan studi literatur lalu Metode Penelitian ekploratif melalui proses kreasi perancangan busana. Hasil penelitian berupa tiga set busana laki-laki. Kesimpulan dari penelitian ini tercapainya tiga produk fesyen gaya busana Harajuku Visual Kei dengan inspirasi visual serial Dorohedoro menggunakan teknik Hot Textile.