Penelitian ini mengeksplorasi perbaikan sistem berbagi alat berat di divisi
penunjang PT Freeport Indonesia, sebuah perusahaan tambang terkemuka di
Indonesia. Hal ini menjawab kebutuhan penting terhadap pengelolaan alat berat
yang efisien di sector yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia, ketersediaan lapangan kerja, dan pembangunan daerah.
Penelitian ini berfokus pada penggunaan alat berat secara strategis dalam
perusahaan, dengan menekankan efisiensi biaya dan optimalisasi sumber daya.
Penelitian ini mengidentifikasi jenis peralatan yang umum digunakan di seluruh
divisi penunjang dan menilai pola penggunaannya. Penelitian ini menunjukkan
kelemahan dalam sistem berbagi alat berat saat ini, yang terutama dipicu oleh
permintaan yang tiba-tiba dan tidak terencana, sehingga menyebabkan
pemanfaatan dan pengambilan keputusan yang tidak optimal. Dengan memeriksa
data ketersediaan dan penggunaan alat berat, penelitian ini menyoroti potensi
penghematan biaya melalui peningkatan praktik berbagi alat berat.
Tujuan utamanya meliputi peningkatan penggunaan alat berat, mendorong
pendekatan kolaboratif antar divisi penunjang, dan merancang proses bisnis.
Penelitian ini mengusulkan rekomendasi untuk mendesain ulang sistem berbagi
alat berat untuk memastikan proses bisnis lebih efektif. Penelitian ini memberikan
wawasan tentang bagaimana PT Freeport Indonesia dapat meningkatkan efisiensi
operasionalnya, yang mengarah pada pertumbuhan berkelanjutan dan perbaikan
kinerja biaya, selaras dengan komitmen perusahaan terhadap keunggulan
operasional dan penciptaan nilai bagi pemangku kepentingan. Sebagian besar
penelitian ini didedikasikan untuk mengkaji penerapan Product-service System
(PSS) dan peningkatan proses bisnis dalam operasi penambangan, sebuah
pendekatan baru yang menekankan pemanfaatan bersama alat berat
pertambangan. Proyek ini selanjutnya menggunakan Analisis Masalah KepnerTregoe
untuk mengevaluasi efektivitas proses bisnis, di samping analisis terhadap perbaikan peta proses dan mekanisme kontrol dalam operasi penambangan. Sistem yang
sudah ada dapat dielaborasi lebih lanjut di masa depan untuk melibatkan
jenis peralatan lain dan partisipan divisi untuk meningkatkan budaya kolaborasi.