digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Aliza Putri Supriadi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bambu memiliki banyak fungsi, baik untuk lingkungan maupun keberlangsungan hidup manusia. Indonesia memiliki 176 spesies dari 24 genus bambu dan memiliki luas hutan bambu mencapai 2 juta ha. Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Arcamanik merupakan salah satu kawasan yang memiliki blok koleksi bambu. Namun saat ini, pemanfaatan oleh masyarakat sekitar dilakukan secara sembarangan ditambah kurangnya pengelolaan yang tepat pada bambu akan menjadi ancaman bagi koleksi bambu yang ada. Maka diperlukan data berupa potensi dan karakteristik rumpun yang dapat digunakan untuk melihat kondisi bambu saat ini dan sebagai acuan untuk pengelolaan bambu yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan potensi bambu di KHDTK Arcamanik serta menentukan karakteristik rumpun bambu di KHDTK Arcamanik. Penelitian dilakukan dengan menempatkan 35 plot berukuran 20 × 20 meter dengan jarak antar plot menuju utara 30 m dan Barat/Timur 25 m sesuai peta penanaman bambu dan jalur yang ada. Data yang dikumpulkan adalah koordinat rumpun, jumlah rumpun, jumlah batang/rumpun, tinggi rumpun, dan keliling rumpun. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 14 jenis bambu yang ditemukan di KHDTK Arcamanik, di antara jenis-jenis tersebut ada 5 jenis bambu dengan potensi tertinggi yakni gombong (Gigantochloa pseudoarundinacea), ater (Gigantochloa atter), tali (Gigantochloa apus), ampel hijau (Bambusa vulgaris var. vulgaris), dan lemang (Schizostachyum brachycladum). Secara potensi, gombong (Gigantochloa pseudoarundinacea) mendominasi dengan rata-rata 39 rumpun/ha sementara batu (Dendrocalamus strictus) merupakan jenis bambu yang paling rendah potensinya dengan rata-rata 1 rumpun/ha. Secara keseluruhan, bambu tamiang (Schizostachyum blumei) merupakan bambu yang paling rapat yakni 153-159 batang/rumpun dengan keliling rumpun seluas 15 m dan tutul (Bambusa maculata) memiliki rumpun tertinggi dengan tinggi rata-rata 28,9 m. Sementara dari 5 jenis dengan potensi tertinggi, ater (Gigantochloa atter) memiliki rumpun paling rapat yakni 29-32 batang/rumpun dengan keliling rumpun 9,07 m dan tali (Gigantochloa apus) memiliki rumpun tertinggi dengan tinggi rata-rata 22,87 m.