digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK A A Ayu Diah Windusari
PUBLIC Irwan Sofiyan

Gangguan merupakan risiko inheren yang mungkin timbul karena kompleksitas dan sifat dinamis dari operasional transportasi udara. Dalam bisnis penerbangan, gangguan atau penyimpangan menyebabkan penundaan penerbangan, pembatalan, dan tantangan operasional. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk cuaca buruk, pandemi, perselisihan dagang, krisis keuangan, serangan siber, ancaman orang dalam, dan gangguan rantai pasokan dari ancaman pihak ketiga dan mitra. Penumpang, maskapai penerbangan, dan bandara mungkin mengalami ketidaknyamanan yang signifikan, yang mengakibatkan tidak hanya kerugian finansial tetapi juga hilangnya produktivitas penumpang dan industri pendukung lainnya. Biaya operasi tidak teratur ini menyumbang sekitar 5% dari pendapatan maskapai penerbangan. Industri penerbangan harus mampu memitigasi dampak gangguan melalui penerapan praktik manajemen yang sesuai untuk operasi tidak teratur, yang mencakup peningkatan perencanaan, koordinasi, dan komunikasi. Itulah sebabnya penelitian ini bertujuan untuk berkontribusi pada tujuan perbaikan bagi maskapai penerbangan. Meskipun terdapat beberapa penelitian yang telah menganalisis korelasi antara faktor penundaan dengan menggunakan variabel yang sama, penelitian ini memberikan data terkini dari tahun terakhir dan memberikan perkiraan komprehensif mengenai biaya penundaan per segmen penerbangan menggunakan data historis dari maskapai penerbangan Eropa terpilih. Mengembangkan analisis berdasarkan data aktual sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik penundaan penerbangan dan untuk menentukan estimasi biaya-manfaat dari penambahan buffer ke dalam jadwal. Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan analisis penundaan penerbangan yang dialami oleh maskapai penerbangan Eropa dan mengevaluasi korelasi antara faktor penundaan berdasarkan berbagai parameter operasi penerbangan. Metode yang digunakan adalah uji ketergantungan melalui analisis korespondensi pada tabel kontingensi. Analisis korespondensi ini memungkinkan identifikasi hubungan antara satu atau lebih variabel kategori dalam tabel kontingensi dengan teknik grafis. Penelitian ini mengidentifikasi korelasi antara lama penundaan dan pengoperasian pesawat, jenis penerbangan, dan periode referensi. Kami juga mencari dampak dari jadwal waktu keberangkatan dan alasan penundaan seiring berjalannya waktu. Selain analisis faktor penundaan, penelitian ini menentukan konsekuensi finansial dari penundaan penerbangan dengan mencari total biaya taktis dengan mempertimbangkan tingkat jaringan dan skenario dasar. Pada akhirnya, bandingkan biaya tersebut dengan penelitian sebelumnya yang memperkirakan biaya penundaan untuk maskapai penerbangan Amerika menggunakan pendekatan yang sama, yaitu pedoman Eurocontrol. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari database internal maskapai penerbangan selama periode lima tahun, mulai tahun 2018 hingga 2022. Dengan melakukan analisis, kita dapat mengidentifikasi tren kontribusi penundaan penerbangan sepanjang tahun, termasuk periode pandemi COVID-19, yang sangat mempengaruhi bisnis transportasi udara. Analisis menunjukkan meskipun terjadi penurunan penerbangan yang dioperasikan secara signifikan selama tahun 2020 dan 2021, namun proporsi penerbangan yang tertunda masih di atas 55%. Seluruh analisis asosiasi menunjukkan adanya ketergantungan antar variabel, meskipun korelasinya lemah. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pesawat berukuran besar dan penerbangan jarak jauh cenderung mengalami penundaan yang lebih lama. Penerbangan yang tertunda menunjukkan bahwa tidak ada perubahan penundaan yang signifikan sepanjang periode referensi. Selama periode COVID-19 yang berdampak pada bisnis penerbangan pada tahun 2020 dan 2021, persentase penundaan penerbangan tertinggi terjadi pada siang hari, dan terdapat tren penurunan penundaan karena manajemen awak pesawat, penumpang, dan bagasi. Dan terakhir, maskapai penerbangan Eropa mempunyai biaya penundaan per penerbangan dan per menit penundaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan Amerika. Salah satu penyebabnya adalah biaya kompensasi penumpang yang dikeluarkan maskapai penerbangan di Eropa jauh lebih tinggi dibandingkan penerbangan Amerika. Untuk perbaikan di masa depan, penelitian ini dapat ditingkatkan dengan menganalisis variabel yang berbeda menggunakan metode analisis korespondensi multidimensi untuk mempelajari interaksi kompleks antar variabel kategori.