digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mesalamin merupakan antiinflamasi yang digunakan secara luas untuk pengobatan ulcerative colitis yang diabsorpsi pada saluran pencernaan bagian atas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem salut enterik pelet mesalamin pelepasan di kolon agar pelepasannya meningkat dengan mencegah terjadinya pelepasan prematur di bagian atas saluran cerna. Pelet mesalamin dibuat dengan teknik granulasi basah, ekstrusi, dan sferonisasr. Penyalutan pelet diawali dengan seal coat Pharmacoat@603 salut enterik Acryl-Eze Optimasi alat FBD meliputi parameter suhu inlet, peristaltik untuk menarik penyalut, dan rasio waktu penyemprotan serta pengeringan. Evaluasi pelet meliputi distribusi ukuran partikel, friabilitas, penetapan kadar mesalamin, weight gain, dan uji pelepasan. Profil uji pelepasan diuji dengan alat uji disolusi tipe 3 pada tiga media berbeda; HCI 0,1 N, dapar fosfat PH 6,8 dan 7,4. Dari hasil evaluasi diperoleh pelet berukuran antara 630-1180 Vim untuk proses penyalutan. Friabilitas pelet 0,13%. Persen recovery kadar mesalamin dalam pelet 103,27 ± 1,10%. Penyalutan dengan WG SC Pharmacoat@603 9,83% dan EC Acryl-Eze 16,42% menghasilkan pelet pelepasan di kolon yang mampu menahan pelepasan mesalamin di media asam selama 2 jam sebesar 4,51 ± 0,76%. Dan kumulatif pelepasan di dapar fosfat ph 6,8 selama 3 jam sebesar 54,5 i ± 1,96%, dan di media dapar fosfat PH 7,4 selama 3 jam sebesar 99,61 ± 1,92%. Efisiensi alat FBD yang didapatkan untuk penyalutan SC Phannacoat@603 rata-rata 20-25% dan EC Acryl-Eze rata-rata 20-30%. Pembuatàn pelet mesalamin lepas tunda mampu menahan pelepasan mesalamin di cairan larnbung dan lepas di kolon. Efisiensi penyalutan dengan FBD masih perlu ditingkatkan.